Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Akhirnya Menggunakan Linux IV

Diperbarui: 13 September 2022   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kami baru mengetahui perihal Etcher ketika membaca panduan resmi pemasangan Linux Mint di situs resminya. Bahkan, saran penggunaan Etcher ini juga muncul di panduan resmi pemasangan Ubuntu. 

Langsunglah kami meluncur ke laman utama situs Etcher dan ternyata ukuran berkas pemasangannya sekitar 130 MB. Jauh berbeda dari Rufus yang hitungannya gopek itu. 

Selama proses pengunduhan, kami mulai berpikir, jangan-jangan kegagalan memalukan kami di malam kemerdekaan silam gegara memakai Rufus yang receh itu? Kenapa tidak sedari awal kami mengetahui keberadaan dari Etcher ini? Mungkin juga, kami seharusnya sejak awal menembak antara Ubuntu atau Linux Mint saja. Tidak perlu ragu-ragu dan sok coba-coba dulu dengan memilih distro yang katanya portable.

 Tapi, kami tidak memiliki cukup banyak waktu untuk berpikir dan mengurutkan kejadian di masa lalu secara kronologis. Kami segera memasang aplikasi Etcher seketika pengunduhan berkasnya selesai. Bersegeralah kami membuka aplikasinya, lalu kami memasang flashdisk kami ke port nya. Hati mulai merasa deg-degan, sekaligus dicampuri dengan rasa penasaran dan ketertarikan yang tinggi.

Apakah ini waktu yang telah ditakdirkan untuk memasang distro Linux setelah satu dekade penundaan dan kegagalan tanpa henti?

Kami memilih .iso Linux Mint, lalu memilih flashdisk kami sebagai sasaran booting nya. Bersegeralah kami mengklik Flash. 

Kami menunggu dengan sabar. Dengan sabar setiap pergerakan bar progress yang berwarna hijau kami perhatikan dengan seksama. 

Sudah terbayang saja ketika kami berhasil memasang dan menggunakan Linux Mint itu.

Setelah beberapa menit, yang kami tidak peduli berapa lamanya, akhirnya selesai juga. Sekarang tinggal menghidupkan ulang laptop hitam ini. Flashdisk wajib tetap terpasang di port nya. Kami harus bisa. Saatnya kembali memasuki menu BIOS. Segera memilih Legacy First di bagian booting nya dan menekan tombol F10.

Ayo segeralah di save laptop kami. 

Kembali booting dan kembali ada tulisan MBR error

Ditulis di Pekanbaru pada 23 Agustus 2022




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline