Tanpa dirasa sudah sekitar empat tahunan kami berada di Kompasiana. Berawal dari poin 0 yang kami sendiri tidak pahami, bagaimana dan apa fungsinya? Lambat laun, kami mencoba memahami fungsi dari poin itu.
Setidaknya, kami memahami bahwa poin itu menggambarkan perjalanan masing masing akun di Kompasiana dalam bentuk angka. Benar, ada pengklarifikasian bagi setiap akun di Kompasiana. Bukan sekedar centang hijau maupun centang biru.
Menyaksikan bertambahnya angka poin mengasyikkan juga. Ketika sebuah draft diterbitkan, rasa deg-degan mulai muncul. Beranak-pinaklah rasa tersebut menjadi suatu rasa gelisah. Kira-kira, seberapa banyak artikel itu nantinya akan dibaca? Lebih lanjut, apakah ada yang sudi memberi nilai?
Ternyata, pembaca di Kompasiana memiliki selera dan keunikan masing masing di dalam menilai sebuah bacaan. Rasa terima kasih ingin sekali kami ucapkan kepada setiap Kompasianer yang telah memberikan penilaian kepada tulisan kami. Pun, kepada Kompasianer yang telah membaca tulisan-tulisan kami. Tanpa kami sadari, angkanya telah mencapai 666.
Setidaknya itulah angka yang tertera ketika kami menulis artikel ini. Deretan angka itu pula yang menginspirasi kami untuk menulis artikel ringan ini. Entah bagaimana, rasanya ganjil saja melihat deretan tiga angka kembar tersebut. Tapi, itu 'kan sekedar angka, bukan?
Semoga kami bisa tetap konsisten menulis di Kompasiana. Meskipun sempat vakum panjang selama 2019, 2020, 2021, hingga pertengahan 2022.
Pekanbaru
19 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H