Lihat ke Halaman Asli

Arya BayuAnggara

Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Hujan

Diperbarui: 23 Januari 2020   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit mungkin tidak selama biru

Sesekali dia mengharu biru

Kelabu warna awan-awan itu

Kadang hitam legam membawa amarah yang tidak tertahankan

Bisa apa kita?

Berharap mendapat rizki di tanah yang kering

Air bah datang membasahi negeri

Berharap bisa menikmati nikmatnya mentari di sore hari

Justru suara loteng yang tersiksa yang terdengar

Tidak ada yang mencoba berlari-lari ke luar

Lecutan sinar biru begitu menggila di atas sana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline