Ribuan pijar ambyar di hamparan bentala
Kerlipnya mengedip hati nan sepi
Merayu anak manusia,mengumbar gelak bumi
Cahayanya syahdu,merasuk dalam relung jiwa
Hujan pun libur
Malu pada riangnya sorot lampu yang berjajar di tepi kota
Mungkin telah lelah
Mungkin juga marah
Segar airnya kadang diabaikan begitu saja