Lihat ke Halaman Asli

Ketika Selfie Sudah Jadi Tradisi

Diperbarui: 7 Maret 2017   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika selfie sudah jadi tradisi (http://www.guiadoandroid.com.br)

Gaya hidup dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.Kebutuhan hidup nampaknya semakin beragam karena hadirnya peralatan yang juga semakin canggih.Tak heran banyak orang yang nekat untuk memenuhinya meskipun harus merelakan diri untuk berjuang sekuat tenaga.Tentu saja alasan utama mereka adalah karena tidak ingin disebut sebagai orang yang ketertinggalan atau dengan kata lain tenggelam oleh modernisasi.

Bicara mengenai foto,dewasa ini sudah sangat mudah untuk merekamnya.Banyak kamera yang terintegrasi dengan gadget,jam tangan,maupun peralatan digital lainnya.Keberadaan kamera dengan fiturnya yang handal semakin mempermudah penggunanya untuk menyimpan gambar dalam bentuk file.Tidak diperlukan waktu yang lama hingga berjam-jam maupun berhari-hari untuk mendapatkan hasil foto yang jernih.Sekarang banyak kamera yang menawarkan beragam kelebihan fitur,sehingga pengguna bisa menyetingnya untuk mendapatkan kualitas gambar dengan resolusi yang tinggi.

Dewasa ini,ajang selfie sudah menjadi tradisi bagi masyarakat di Indonesia.Mereka yang terkena virus narsis cenderung selalu mengabadikan setiap kegiatan hidupnya melalui selfie.Disadari atau tidak sesungguhnya tradisi selfie sudah mulai mewabah dikalangan masyarakat baik tingkat atas,menengah,maupun ke bawah.Tidak hanya orang kaya,melainkan orang dengan keterbatasan ekonomi pun tak mau ketinggalan untuk selfie.

Apalagi sekarang sudah marak peralatan bantu untuk selfie bersama (wefie) berupa tongsis atau tongkat narsis,yang semakin memanjakan pengguna untuk bernarsis bersama.Terlepas dari itu keberadaan selfie memberi dampak yang kurang baik bagi penggunanya.Dalam hal ini pengguna seolah-seolah sedang dibuat kecanduan untuk selalu bergaya sebelum melakukan aktivitas mereka.Sebagai contoh ketika sebelum makan,orang yang biasanya selalu berdoa maka sekarang lebih mementingkan untuk narsis di meja makan,atau lebih suka memfoto makanannya. Lalu kemudian di upload lewat media sosial,dengan tujuan untuk dipamerkan ke khalayak publik. Contoh lainnya yaitu ketika seseorang ingin dinilai pandai travelling,maka dengan segala kenekatannya rela untuk berpose di tempat-tempat wisata.Meskipun terkadang ketika berpose justru membahayakan nyawanya atau merusak lingkungan alam di lokasi wisata.Kasusnya masih sama yaitu ingin sekedar dipamerkan di khalayak umum melalui media sosial.

Keberadaan selfie terkadang justru malah membuat pengguna asik dengan dunia kameranya sendiri.Banyak dari mereka yang melupakan kondisi orang-orang disekitarnya.Menganggap kamera adalah satu-satunya teman yang bisa dijadikan sebagai media untuk hidup.Asik sih memang,namun bila berlebihan juga akan memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri.Kita akan dilupakan oleh hal-hal yang lebih penting yang sebenarnya justru bisa membuat kita lebih maju untuk ke depannya.

Orang yang gemar selfie akan cenderung berusaha untuk mengumpulkan foto dirinya sebanyak mungkin.Akan ada hal-hal gila yang akan dijadikan target berikutnya secara terus menerus.Pengguna kamera akan selalu berburu objek baru untuk dijadikan sebagai background-nya.Lalu apa manfaat dari selfie?Tentu saja semua hal di dunia ini pasti memberikan manfaat serta mudorat.Manfaat dari selfie adalah membuat pengguna kamera semakin memiliki daya kreatifitas yang tinggi.Mereka cenderung akan menciptakan terobosan gambar-gambar baru bagi dirinya agar terlihat lebih beda dan unik dari yang lain.Selain itu manfaat lain yang diperoleh dengan selfie adalah semakin meningkatkan kepercayaan diri untuk lebih berani tampil sebagai sosok figur yang lebih dekat dengan lingkungan dan masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline