Lihat ke Halaman Asli

Arvinno Aditia

Merangkai kepingan

Empati yang Mati

Diperbarui: 21 September 2020   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata orang tua, cubitlah diri sebelum kau cubit orang lain.

Bukan berarti kita hanya berpikir diri

Makna dari peribahasa itu kental dengan empati kepada orang lain

Bagaimana kita berempati, kalau sakitnya diri tak berani dikuak

Seolah orang lain hanya pribadi berbeda yang disikapi biasa

Mari mulai berempati dari hal terkecil

Bukankah kita adalah makhluk sosial, bukannya kita diajarkan untuk memberi

Bukan hanya menang sendiri.

Takkan ada bahagia karena luka, tak da bahagia karena melukai. Tak da bahagia ketika mendiamkan.

Sadari bahwa empati tlah mati, dalam komunikasi yang terhenti

Berbagilah, jika bahagia adalah membahagiakan.

Tetap semangat...

21 september 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline