Kata orang tua, cubitlah diri sebelum kau cubit orang lain.
Bukan berarti kita hanya berpikir diri
Makna dari peribahasa itu kental dengan empati kepada orang lain
Bagaimana kita berempati, kalau sakitnya diri tak berani dikuak
Seolah orang lain hanya pribadi berbeda yang disikapi biasa
Mari mulai berempati dari hal terkecil
Bukankah kita adalah makhluk sosial, bukannya kita diajarkan untuk memberi
Bukan hanya menang sendiri.
Takkan ada bahagia karena luka, tak da bahagia karena melukai. Tak da bahagia ketika mendiamkan.
Sadari bahwa empati tlah mati, dalam komunikasi yang terhenti
Berbagilah, jika bahagia adalah membahagiakan.
Tetap semangat...
21 september 2020