Menurut teori semiotika Charles Sanders Peirce, semiotika didasarkan pada logika. Karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar, sedangkan nalar Peirce dilakukan oleh tanda.
Menurut Peirce, tanda-tanda ini memungkinkan kita untuk berpikir, berhubungan dengan orang lain, dan memberi makna pada apa yang dihadirkan alam semesta. Dalam hal ini, orang menunjukkan tanda yang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Dimana lambang bahasa merupakan salah satu yang terpenting. Teori tanda ini berfokus pada fungsi dan penggunaan tanda. Tanda sebagai alat komunikasi sangat penting dalam banyak situasi dan dapat digunakan dalam berbagai aspek komunikasi.
Semiotika adalah cara ilmiah atau analitis untuk mempelajari tanda-tanda. Tanda adalah alat yang digunakan di dunia ini untuk mencoba menemukan jalan Anda di tengah-tengah orang dan bersama mereka. Dalam semiotika, atau terminologi Baltik, pada dasarnya kita ingin mempelajari bagaimana kemanusiaan (manusia) memaknai Haruharu (benda). Dalam hal ini, tidak bingung dengan komunikasi.
Bagi Charles Sanders Peirce, prinsip dasar sifat tanda adalah representatif dan interpretatif. Huruf-huruf khas dari tanda berarti bahwa tanda itu adalah sesuatu yang lain, dan huruf-huruf interpretatif berarti bahwa tanda itu menawarkan kemungkinan penafsiran tergantung pada pengguna dan penerimanya. Semiotika memiliki tiga wilayah kajian:
a. Tanda itu sendiri. Studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara-cara tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna dan cara tanda terkait dengan manusia yang menggunakannya.
b. Sistem atau kode studi yang mencakup cara berbagai kode yang dikembangkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat atau budaya.
c. Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja bergantung pada penggunaan kode dan tanda
Semiotika memiliki fokus yang lebih sempit pada penggunaan, struktur, dan fungsi simbol (simbol, kata, gambar, dll.). Namun pada akhirnya, ini memberikan wawasan terkait masalah yang lebih besar tentang makna keberadaan.
Tujuan utama semiotika adalah untuk mempelajari, menjelaskan, mendokumentasikan, dan menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa suatu tanda itu, tidak peduli seberapa sederhana atau kompleksnya tanda itu (Danesi). , 2007, hal.3).
Di sisi lain, eco (1976, hal. 89) Bedakan antara dua jenis semiotika: semiotika komunikasi dan semiotika makna. Semiotika komunikasi menekankan pada unsur pengirim, pesan, penerima, saluran, referensi dan menekankan pada pemahaman kode atau sistem penandaan. Sistem semantik, di sisi lain, adalah struktur semiotik otonom dengan bentuk abstrak keberadaan yang independen dari semua perilaku komunikasi yang mungkin.
Semiotika Berger dalam Tinarbuko karya Mudjiyanto dan Nur (2013) memiliki dua tokoh protagonis, Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce.