Lihat ke Halaman Asli

Ariel Vieri

Mahasiswa

Indonesia: Negara Pluralis yang Menjunjung Tinggi Demokrasi

Diperbarui: 1 Mei 2024   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dikenal sebagai negara pluralis. Apa maksudnya? Pluralis merupakan kata sifat dari "pluralitas". Pluralitas merupakan keberagaman dalam suatu bangsa yang menumbuhkan persatuan bangsa. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menjaga pluralitas agar bangsa kita tetap makmur. Cara paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan dan tidak memandang latar belakang apapun.

Selain dikenal sebagai negara yang pluralis, Indonesia juga dikenal sebagai negara demokrasi. Demokrasi merupakan sistem pemerintahan dimana seluruh rakyat dapat berpartisipasi untuk menyuarakan hak dan pendapat mereka. Mengapa Indonesia menerapkan sistem pemerintahan demokrasi? Menurut saya, agar masyarakat Indonesia tidak terpaku dengan aturan. Mereka harus diberikan kebebasan untuk berpartisipasi, karena mereka suatu saat nanti akan menjadi orang yang berarti untuk kemajuan bangsa dan negara. Jika mereka terpaku pada aturan, bagaimana mereka bisa mengembangkan diri? Itulah sebabnya, sebagai warga negara Indonesia, kita harus menjaga kedemokratisan negara kita agar semakin menumbuhkan sikap solidaritas dan persaudaraan demi memajukan kemakmuran negara kita.

Lalu, apa hubungan antara pluralitas dan demokrasi? Jawabannya adalah pluralitas menjunjung tinggi demokrasi. Mengapa demikian? Karena keberagaman di Indonesia dapat menumbuhkan kebebasan warganya tanpa adanya diskriminasi. Kita bisa melihat contoh di hari pemilu. Pemilu dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Ini berarti bahwa semua orang Indonesia boleh ikut berpartisipasi dalam pemilu tanpa memandang perbedaan. Setiap warga negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat tertentu berhak menggunakan suara mereka untuk memilih, mau dari latar belakang apapun. Contoh lainnya yang bisa kita lihat adalah pada saat rapat, dimana masing-masing anggota berasal dari latar belakang yang berbeda, dan mereka diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapat mereka. Semua orang boleh ikut berpendapat, tidak hanya pimpinan. Mungkin banyak orang mengira bahwa pimpinan memegang kekuasaan dalam rapat sehingga anggotanya hanya mengikuti apa yang diinginkan pimpinan rapat. Tentu tidak, rapat berarti perkumpulan orang-orang untuk berdiskusi dan memutuskan tujuan bersama. Jika hanya pimpinan rapat yang boleh berbicara, itu berarti pimpinan tidak menghargai hak setiap anggotanya.

Jadi, kesimpulan yang dapat diambil di sini adalah pluralitas menjunjung tinggi demokrasi. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus bisa mempertahankan keberagaman di Indonesia agar kebebasan berpendapat dapat terlaksana dengan damai dan tanpa diskriminasi atau kekerasan. Kita bisa memulainya dengan bersikap toleran terhadap perbedaan di antara kita, dan memberikan kebebasan kepada orang lain untuk berbicara.

Sumber:

Ikhsanto. 2022. Pluralitas Masyarakat Indonesia, https://guru.kemdikbud.go.id/bukti-karya/video/54754. (Diakses pada 29 April 2024).

Wikipedia. Rapat. https://id.wikipedia.org/wiki/Rapat#:~:text=Rapat%2C%20kerapatan%2C%20atau%20gandringan%20merupakan,atau%20pimpinan%20kantor%20dengan%20staffnya. (Diakses pada 30 April 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline