Lihat ke Halaman Asli

Arvanto gabe

Mahasiswa

Ucapan Sandiaga Uno Mengenai Karangan Bunga Untuk Ahok-Djarot Mengundang Banyak Komentar Netizen

Diperbarui: 28 April 2017   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

              Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno Mensyukuri atas ribuan karangan bunga yang diperuntukkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, terpampang di Balaikota DKI Jakarta.

            “Alhamdullilah ya, mendorong pendapatan pengrajin bunga,” kata Sandiaga, Rabu, 26 April 2017. Ribuan karangan bunga tersebut adalah bentuk dukungan untuk Ahok-Djarot. “Jadi itu bentuk aspirasi dari beberapa orang yang mendukung Pak Basuki dan Pak Djarot, katanya.

            Dengan banyaknya karangan bunga yang dipesan, menurut Sandiaga, itu dapat menguntungkan para pedagang bunga. “Mendorong lagi, sekarang kan sepi orderan,” jelasnya. Sandiaga juga bersyukur atas membludaknya pesanan karangan bunga dapat membantu meningkatkan penghasilan pengerajin bunga. “Dengan pilkada, bisa menghasilkan omzet lebih buat mereka. Saya senang juga,” jelasnya.

            Banyak aksi Nitizen yang mengomentari perkataan Sandiaga Uno ini terhadap Ahok-Djarot, menurut mereka kata-kata “Mendorong lagi, sekarang kan sepi orderan” yang di ucapkan Sandiaga ini tidak layak di ungkapkan seorang Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, pasalnya ungkapan itu seperti ungkapan rasa iri hati Sandiaga kepada Ahok-Djarot. Dimana seharusnya yang layak dapat kiriman bunga ialah mereka yang memenangkan Pilkada DKI Jakarta, bukan untuk Ahok-Djarot yang kalah dalam Pilgub DKI Jakarta.

            “Hahaha kasihan ya pak, padahal bapak yang menang. Eh malah Pak Ahok yang dapat kiriman bunga wkwkwk.” ucap Muhammad Rifai dalam komentarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline