Lihat ke Halaman Asli

Aru Wijayanto

Penulis Lepas

Menulis Azizah Ma'ruf (5)

Diperbarui: 26 Agustus 2020   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf sedang berbincang dengan Abuya KH Ahmad Muhtadi Dimyathi, Kyai kharismatik dari Banten | dokpri

KABAR baik dari Kyai selalu menenangkan.

Setidaknya ini yang saya rasakan ketika menonton sebuah video yang berisi pesan pendek dari Abuya KH. Ahmad Muhtadi Dimyathi. Dalam video itu terlihat Abuya KH. Muhtadi sedang duduk bersila ditemani Hj. Siti Nur Azizah Ma'ruf di sisi kanannya. Diawali dengan mengucapkan salam, ia pun mengimbau: "Saya mohon dukungannya dan bantuannya dari kawan-kawan Tangsel untuk mendukung anak saya, Siti Nur Azizah Ma'ruf ..... saya mohon kali ini jangan ada yang mbalelo."    

Ini bukan sembarang pesan .....

Seorang tokoh Islam kharismatik dari Banten, Abuya Ahmad Muhtadi Dimyathi bin Abuya Muhammad Dimyathi Al-Bantani ikut mendukung Siti Nur Azizah Ma'ruf, tentu saja sebuah kabar baik. Apalagi ia secara tegas meminta kepada para sahabatnya--khususnya kepada Nahdliyyin--agar bisa sejalan dan tidak "mbalelo". Air mukanya tampak sungguh-sungguh. Ini bukan komunikasi yang lahir dari hasil kesepakatan dengan pihak lain.

Seorang Abuya Muhtadi tentu punya banyak pertimbangan untuk mengajak Nahdliyyin dalam menentukan sikap politiknya di Pilkada Tangerang Selatan. Toh, ia bukan sembarang Kyai. Ia juga disebut dengan Mufti Asy-Syafi'iyyah karena sudah mengkhatamkan dan menguasai empat kitab pedoman Muta'akhkhirin As- Syafi'iyyah, juga Kitab Raudlatut Tholibin---sebagai pegangan para Mufti. Nama Abuya KH Muhtadi juga terdaftar dalam jajaran Mustasyar PBNU. 

Maka bila tidak klop di hatinya, saya yakin Abuya KH Muhtadi tidak akan mau menyampaikan pesan itu. Siapa yang berani memaksanya bila ia tidak mau?

*****

DOA dan dukungan yang diberikan Abuya KH Muhtadi kepada Azizah Ma'ruf ini sebenarnya bukanlah hal yang mengherankan, meski patut disyukuri. Toh, bila dibandingkan dengan nama-nama kandidat Pilkada Tangerang Selatan lainnya, Azizah Ma'ruf (memang) merupakan sosok yang paling dekat dengan lembaga Nahdlatul Ulama. Ia bukan saja  kader yang telah lama aktif di organisasi NU, tetapi juga terlahir dari keluarga salah seorang ulama besar yang pernah menjabat sebagai Rais Aam PBNU, KH. Ma'ruf Amin---yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Ditambah lagi, NU juga merupakan sebuah organisasi berbasis ulama yang memiliki keunikan tersendiri sepanjang sejarah perjalanannya di Tanah Air. Terlahir dengan memegang khittah sebagai jam'iyah diniyah (organisasi keagamaan) guna mempertahankan serta mengembangkan mazhab ahlul al-sunnah wa al-jamaah (Aswaja)--yang berarti pengikut Nabi Muhammad SAW--NU seringkali dihadapkan pada situasi untuk menjalankan komunikasi politik demi kemaslahatan umat. 

Meski kita tahu, dalam khittah 1926 secara tegas disebutkan: "NU sebagai jam'iyah secara organisatoris tidak terikat dengan organisasi politik dan organisasi masyarakat manapun". Namun poin dalam khittah 1926 itu pun tidak mengikat warga NU secara individual untuk menggunakan hak politiknya sebagaimana dijelaskan pula di rumusan khittah tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline