Lihat ke Halaman Asli

Andreas Doweng Bolo

fides et ratio

Swiss-Mendoakan Eril, Mengenang Sjahrir

Diperbarui: 11 Juni 2022   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Jalan Eril menuju Kebadian (Foto: IG Emmeril Kahn Mumtadz)

Ketika pertama kali mendengar Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril (22 tahun), Putra Sulung Gubernur Jawa Barat hilang di Sungai Aare, Bern Swiss serasa tiap detik berpacu dengan harapan. Ketika memegang HP, berita pencarian yang dipantau, sambil juga membaca beberapa harapan dari para komentator berita. "Semoga Eril ditemukan tak kurang satu apa pun" atau "Semoga Eril selamat sampai ke tepi sungai dan diselamatkan warga lokal". Detik berlalu, jam terus bergerak, hari berganti, harapan itu menjadi sujud pada-Nya. Puisi Ayahanda Eril, Ridwan Kamil menggambarkan sujud pada-Nya:

Wahai Sungai Aare,

Sebagai sesama makhluk Allah SWT, aku titipkan jasad anak kami kepadamu.

Sudah kukumandangkan adzan terbaikku di tepi batasmu..

Bahagiakan dia dalam keindahanmu.

Selimuti dia dalam kehangatanmu.

Lindungi dia dalam kemegahanmu.

Sucikan dia dalam kejernihanmu.

Jadikan doa-doa kami menjadi cahaya penerang jasad syahidnya di dasarmu.

Engkau sudah ditakdirkan sebagai tempat terindah dan terbaik baginya untuk bertemu dengan pemilik dan pelindung sejatinya, Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline