Lihat ke Halaman Asli

Sajak yang Tak Tersampaikan

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teriakanmu berpadu hentakan ombak yang menerpa karang, isak tangismu tersapu angin yang telah menjelajah seluk-beluk lautan. Kau masih duduk di tepian sana, menangisi sesuatu yang sudah kuterka. Butiran air dari matamu telah menjelma pelangi kecil diterpa sendu senja.

Kau hanya ingin berbicara dengan dirimu melalui lembut desiran angin. Hendak kau leburkan amarahmu dalam amukan diam segetir ombak. Kau tandingkan tabah dan keras hatimu dengan jejeran karang. Aku menjadi tempat hatimu bersemayam, terus berarak seperti hamparan awan di langit biru. Ada, tapi tak tergapai.

Gili Trawangan, 27 Desember 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline