Lihat ke Halaman Asli

Zahir Makkaraka

Belajar dalam segala hal

Kardus

Diperbarui: 15 Desember 2018   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kembali kardus diejek dan dieja
Agustus lalu jendral dicela
Desember, kotak suara dicerca dan dibela
Tahun berikutnya, entah apalagi yang dihela

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Penadah suara yang entah milik siapa
Penantang ataukah petahana?
Atau empunya wakil kita yang durjana
Awalnya janji manis di belakangnya durhaka

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Bukan lagi barang sampah, tapi terjaga
Kelak dijaga oleh coklat dan loreng juga
Atau ditimbang-timbang oleh panitia
Kemudian dijual ke pengejar suara yang siaga

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Bukan lagi milik pemulung di tempat sampah
Isinya bukan mie apalagi makanan yang dijarah
Dalamnya ada suara dari rakyat yang diperah
Atau harga diri penjual suara yang terjajah

Kardus kini seberat besi seharga baja
Tahan air hingga dipasangi gembok pula
Kelak kuisi dengan suara pada orang setia
*****
(Sambil tepuk-tepuk paha anakku yang lagi gelisah dalam tidurnya. Mungkajang, 15/12/2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline