PENDAHULUAN
Dekade ini Indonesia dikaruniai dengan bonus demografi. "Bonus demografi diartikan sebagai keuntungan yaitu keuntungan ekonomi yang disebabkan rasio ketergantungan."(Dewi et al., 2018). Rasio ketergantungan dari konteks bonus demografi adalah ketika penduduk usia produktif di suatu negara memiliki persentase yang lebih besar dibangingkan dengan usia non-produktif. Penduduk suatu negara dianggap berusia produktif ketika 15-64 tahun dan selain itu adalah usia non-produktif.
Penduduk Indonesia dengan persentase usia produktif yang lebih besar tersebut akan menguntungkan negara baik dari segi pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan juga kesejahteraan sosial dengan pendidikan yang tinggi sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas maupun dengan langsung bekerja untuk menghasilkan perputaran roda perekonomian di Indonesia.
Indonesia akan mengalami bonus demografi dari 2020-2035, dengan adanya bonus demografi akan membantu Indonesia mencapai Indonesia Emas 2045 atau membantu Indonesia menjadi negara maju. Namun, secara aktual bonus demografi bisa menjadi pisau bermata dua, banyak pekerjaan yang memiliki persyaratan yang mengharuskan ijazah perguruan tinggi untuk bekerja.
Sedangkan tidak banyak penduduk yang memiliki minat mengejar perguruan tinggi, dan kemungkinan terburuk adalah penduduk yang tidak mau bekerja dan tidak mau belajar di tingkat yang lebih tinggi. Hal ini akan menghasilkan pengangguran dan akan menghambat roda perekonomian di Indonesia.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Bonus demografi Indonesia
Indoensia diberkahi dengan bonus demografi dari tahun 2020-2035. "Bonus demografi adalah sebuah peluang emas bagi suatu negara dan terjadi hanya satu kali"(Nenomatus, 2024). Bonus demografi adalah suatu kejadian langka yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, ketika usia produktif memiliki proporsi lebih besar dibandingkan usia non-produktif.
Hal ini akan mendukung peningkatan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan di Indonesia. Namun hal tersebut dapat terjadi ketika penduduk usia produktif memaksimalkan kesempatan tersebut dengan memberikan tenaga kerja dan menghasilkan uang. Penghasilan yang dihasilkan pekerja akan mendorong kesejahteraan keluarga pekerja, tenaga kerja yang diberikan pekerja akan meningkatkan pembangunan di Indonesia, dan Pengeluaran atas pendapatan yang diterima pekerja akan mendorong roda perekonomian dan menambah PDB (Pendapatan Domestik Bruto), di Indonesia.
Hal diatas adalah pandangan dari sisi teori, bagaimana dengan kenyataanya?, Kenyataan yang ada di Indonesia di Generasi yang menjadi tulang punggung Indonesia berbanding terbalik dengan yang diharapkan. Banyak penduduk usia produktif memilih untuk menikmati hidup atau tidak ingin melakukan apapun dan ingin menikmati masa muda dengan tidak melakukan pekerjaan maupun menambah pengetahuan.
Hal ini akan memberikan eksternalitas negative kepada Indonesia, masyarakat Indoensia, dan juga perekonomian Indonesia. Usia produktif yang tidak bekerja ataupun sekolah akan menjadi pengangguran dan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan juga negara. Semakin banyak penduduk yang tidak bekerja ataupun sekolah, semakin banyak pula pengangguran di Indonesia dan dampak yang paling buruk adalah Indonesia gagal menjadi negara maju.