Lihat ke Halaman Asli

Arum Sekar Nurhijannah

Education enthusiast | a reader

Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara bagi Seorang Guru

Diperbarui: 13 Januari 2023   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ki Hadjar Dewantara merupakan seorang tokoh yang bergerak dalam perubahan pendidikan di Indonesia. Beliau mengemukakan pemikiran dan gagasan yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan pendidikan di Indonesia hingga saat ini. Beliau membedakan konsep pengajaran dengan pendidikan. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan yang menyebutkan proses memperoleh ilmu digunakan untuk kebutuhan lahir dan batin. Sementara itu, pendidikan merupakan tuntunan bagi anak untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.

Menuntun dalam proses pendidikan anak merupakan upaya mendampingi dan membantu peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Proses menuntun dapat dilakukan dengan berkolaborasi, memberikan kesempatan peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, dan memberikan ruang berpikir kritis. Selain itu, peserta didik melakukan refleksi serta evaluasi agar lebih optimal.

"Menuntun" dalam konteks sosial budaya berorientasi upaya mendampingi dan membantu peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya di lingkungan sekitar peserta didik. Yang dapat saya lakukan yaitu memasukkan nilai-nilai budaya lokal pada proses pembelajaran namun tetap terbuka pada budaya lain dan perkembangan zaman.

Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam yaitu lingkungan alam baik budaya maupun kondisi alam geografis yang mampu mempengaruhi pendidikan anak. Sedangkan, kodrat zaman merupakan perubahan waktu ke waktu. Perubahan zaman perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran karena jika tidak maka pembelajaran tidak kontekstual sehingga akan sulit dipahami oleh peserta didik/anak. Di zaman ini, guru perlu memperhatikan dan memanfaatkan perkembangan teknologi agar menyesuaikan dengan kondisi.

Melalui sistem among yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara, saya memahami bahwa pendidikan berpusat pada peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator yang 'ngemong' peserta didik  untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Hal ini berkaitan dengan falsafah yang dicetuskan oleh KHD yaitu Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Relevansi pemikiran KHD yaitu bahwa guru/pendidik dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensi dan potensi yang dimiliki. Pengembangan ini dilakukan dengan mempertimbankan kodrat alam dan zaman sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu, saya sebagai pendidik dapat memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, minat, karakteristik, dan kemampuan sehingga pembelajaran dapat lebih maksimal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline