Lihat ke Halaman Asli

Empty Space

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kosong...kutatap gelas dihadapanku...tak bernyawa tapi bening..
Ruang hampa didalamnya,namun Ia aka berdenting jika dihentak perlahan...
Kutuang air kedalamnya,awal nya turun perlahan,lalu semakin cepat Dan memenuhi hampir seluruh ruangnya...
Gerak lamban tanganku menimbulkan riak kecil didalamnya...
Gelas itu...siap untuk menerima apapun yang kita tuangkan kedalamnya,Dan siap memberi kembali apa yang sudah dimilikinya untuk memuaskan dahaga manusia...
Lalu Ia akan pecah,apabila kita menjatuhkannya...tapi hanya bisa berteriak lewat dentingannya...
Ia akan indah sesuai bentuk yang dibuat penciptanya,ia akan bersih saat yang memakainya mencucinya ketika ia sudah kotor...
ku lihat lagi....beningnya kaca gelas...membuat wajahku tampak lebih lebar dari biasanya...aku hanya tahu bahwa ia tak bernyawa, tapi manfaat dan bagaimana ia memberikan banyak makna tentang ruang kosong yang selalu penuh dan kembali kosong lalu terisi dan hilang lagi....sepertinya begitu pula hati banyak manusia....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline