Bogor, 6 Oktober 2023 - Tim Empress IPB, yang dipimpin oleh Ketua Tim Gita Paglusia dan didukung oleh anggota tim Boy Saputra Pandiangan, Revi Rahmawati, Kania Dewi Shiyam, dan Rahmayanti Rahayu, telah mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat yang diberi nama "Empress." Program ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didukung oleh Kemenristekdikti dan bermitra dengan Ibu-Ibu PKK Desa Mekarjaya. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kemandirian pangan melalui pengolahan limbah TKKS menjadi media tumbuh jamur konsumsi.
Program ini terdiri dari tiga tahap utama yang telah berhasil dilaksanakan dengan baik.
Kegiatan 1: Pembuatan Baglog
Pada tanggal 9 Agustus 2023, Tim Empress bersama Ibu-Ibu PKK Desa Mekarjaya melaksanakan kegiatan pembuatan baglog. Kegiatan ini melibatkan pencampuran TKKS yang sudah dicacah dengan dedak, kapur, dan air sebagai nutrisi bagi jamur. Baglog yang sudah tercampur bahan-bahan tersebut kemudian dipasteurisasi selama 8 jam dalam sebuah drum dengan semawar api besar.
Kegiatan 2: Inokulasi dan Inkubasi Baglog
Tindakan selanjutnya, yaitu inokulasi dan inkubasi baglog, dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2023. Tim Empress dan Ibu-Ibu PKK melakukan inokulasi dengan memasukkan bibit jamur tiram putih ke dalam baglog yang telah dipasteurisasi. Baglog-baglog tersebut kemudian diinkubasi selama 2 minggu di kumbung inkubasi. Setelah baglog penuh dengan miselium jamur, baglog dipindahkan ke kumbung panen selama 1 minggu.
Kegiatan 3: Panen dan Pengolahan Jamur
Pada tanggal 2 September 2023, Tim Empress bersama Ibu-Ibu PKK Desa Mekarjaya melakukan panen jamur dan mengolahnya menjadi berbagai produk olahan, seperti kerupuk jamur, keripik jamur, dan abon jamur. Produk-produk tersebut akan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat.
Dengan adanya program Empress, Tim Empress IPB telah membuktikan kontribusi positif mereka dalam meningkatkan kemandirian pangan dan pengolahan limbah TKKS menjadi produk yang bernilai ekonomi. Tim Empress berharap bahwa program ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi upaya pemberdayaan masyarakat lainnya di desa lingkar perkebunan sawit Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H