- Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik di antara dua orang manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan sayang, saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan dan saling memberi. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa, kasih sayang merupakan kebutuhan asasi manusia, sehingga akan mempengaruhi kehidupannya. Anan-anak yang besar dalam limpahan kasih sayang orang tua akan menjadi anak-anak yang memiliki ketajaman hati nurani, Dengan kasih sayang yang dilimpahkan orag tuanya, anak nantinya akan mampu memperlaukukan orang lain dengan penh kecintaan.
- Kasih sayang adalah kebutuhan alami manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa makanan dan minuman,demikian juga manusia tidak bisa hidup tanpa kasih sayang. Manusia mencitai dirinya dan ingin dicintai oleh orang lain. Anak-anak lebih membutuhkan kasih sayang daripada orang dewasa. Kasih sayang merupakan suatu penyerahan diri secara total dari pendidik (orang dewasa) tanpa pamprih kepada anak didik, dengan tujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu kedewasaan. Dengan kasih sayang seorang pendidik menyerahkan seluruh pribadinya demi kepentingan anak didik, dengan tanpa memikirkan pembalasan apa yang diharapkan dari si anak.
- Semua orang tua sayang kepada anak-anaknya, mereka tidak mau anak-anaknya berkarakter buruk. Namun, pada kenyataannya sering terjadi orang tua membiarkan kenakalan anak-anaknya tanpa sedikitpun ditanggapi dengan kesungguhan. Karena sayang kepada anaknya, banyak orang tua yang tidak memberikan teguran atau peringatan kalau anaknya melakukan kesalahan karena takut anaknya tersinggung.
- kadang-kadang ada orang tua melihat anaknya sendiri melakukan kenakalan, atau melakukan perilaku yang menyimpang dari kebiasaan anak-anak, misalnya mengganggu anak-anak lain, merusak dan mengotori dinding rumah orang lain, mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas dan bahkan mencuci uang orang lain, namun orang tuanya malah tertawa seperti memberi semangat dan bukan menegur. Orang tua seperti itu sebetulnya telah melakukan penipuan dan pengkhianatan terhadap anak-anak mereka. Pengkhianatan itu tidak terasa karena tertutupi kasih sayang semu, pemahaman terhadap makna kasih sayang yang kliru, karena kasih sayang itu bukan berarti membiarkan kesalahan-kesalahan anak. Semua orang tua harus menyatakan kasih sayang, tetapi jangan sampai tidak mendidiknya. Orang tua yang membiarkan anak melakukan kesalahan, tanpa menegurnya, tapa mengarahkannya, tanpa melarangnya berarti orang tua tersebut tidak memiliki kasih sayang terhadap anaknya, dan orang tua tadi tidak mampu melaksanakan pendidikan bagi anaknya.
- Orang tua tidak boleh berlebihan dalam memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya, tapi harus bisa menempatkan kasih sayang dan mendidik anak pada tempatnya yang tepat. Meskipun semua orang tua sangat menyayangi anak-anak dengan setulusnya, namun mereka juga harus sadar dengan kenyataan yang ada pada anak-anaknya. Jadi anak tidak boleh kehilangan kasih sayang orang tuanya tapi juga jangan dibiarkan bebas begitu saja. Anak harus menyadari bahwa, karena kasih sayang,orang tua ingin mendidik anaknya.
- Guru sebagai pendidik, sikap dan perilaku orang tua dalam memberikan kasih sayang pada anak-anaknya seyogianya diterapkan di sekolah, guru menyayangi anak didiknya harus seperti orang tua menyayangi anaknya. Dalam hal ini sekolah akan menjadi rumah kedua yang dapat memberikan kasih sayang.
- Kasih sayang dapat mempengaruhi kehidupan rohaniah (mental) maupun jasmaniah (fisik). Secara rohaniah anak dalam hidupnya akan penuh keceriaan, kesenangan, dan kebahagiaan. Secara jasmaniah anak-anak yang penuh limpahan kasih sayang orang taunya, pertumbuhan jasmaniahnya lebih sehat dari anak-anak yang kurang mendapat kasih sayang. Anak yang besar dalam limpahan kasih sayang orang tua akan menjadi anak-anak yang memiliki hati yang hangat. Karena sudah merasakan kebahagiaan kasih sayang dari orang tuanya, maka ia juga akan memperlakukan orang lain dengan penuh kecintaan. Ketika dewasa ia akan belajar mencintai istrinya, anak-anaknya, sahabat dan masyarakat sekitarnya secara maksimal.
- Kasih sayang juga akan menyelamatkan anak-anak dari sifat-sifat kerdil. Anak-anak yang kurang atau tidak mendapatkan kasih sayang orang tuanya akan tumbuh sebagai anak yang merasa terkucilkan. Ia akan membenci orang tua dan orang lain dan besar kemungkinan akan menjadi anak-anak yang suka melakukan hal-hal yang berbahaya.
- Dalam suatu riwayat, Nabi Musa as. bertanya kepada Allah Swt., "Amalan apakah yang paling utama?" "kasih sayang kepada anak-anak! Karena fitrah mereka itu atas tauhid dan Aku wafatkan anak-anak tersebut, maka mereka akan kumasukkan ke surga!"
- Kasih sayang orang tua memang penting tapi kalau berlebihan akan mendatangkan akibat yang tidak diharapkan. Kasih sayang itu seperti air atau makanan, kalau diberikan dengan ukuran yang tepat dan dengan jumlah yang tepat, maka akan memberikan hasil yang optimal, tapi kalau tidak demikian akan berubah menjadi sesuatu yang tidak baik. Kasih sayang yang berlebihan untuk anak-anak sangat merugikan bagi perkembangan anak didik dan mungkin dapat dikatakan sebagai suatupengkhianatan.
- Sebagai orang tua yang baik, mereka harus mempersiapkan sesuatu untuk masa depan anak-anak mereka. Anak harus dididik supaya menjadi manusia yang tangguh pada saat ia telah dewasa. Jangan membiarkan mereka menjadi anak yang tidak berdaya, lemah dan selalu mengharapkan uluran tangan orang lain.
- Kasih sayang yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif yaitu : (a) Anak yang selalu dimanjakan dengan segala kesenangan dan segala keinginannya selalu dipenuhi oleh orang tuanya, kalau sudah besar mungkin akan tumbuh menjadi manusia yang sombong, suka memaksakan kehendak. (b) Akan tumbuh sikap yang ingin selalu diperlakukan secara istimewa. Sifat-sifat seorang otoriter dalam diri anak semakin berkembang ketika orang tua selalu memenuhi segala keinginan-keinginannya. Ketika hidup di tengah-tengan masyarakat, ia ingin semua orang memperlakukan dirinya seperti orang tuanya dulu melayaninya. Orang seperti itu akan mudah putus asa kalau keinginannya tidak ada yang memperhatikan dan tidak memperoleh simpati dari orang lain.
- Menurut Husain Mazhahiri (2002), bahwa kecintaan/kasih sayang meninggalkan bekasnya secara positif pada anak, dan menjadikan perilakunya di masa yang akan datang memiliki sifat kasih sayang dan kecintaan. Sebaliknya, andaikan suatu kecintaan hilang dari rumah tangga, dan rumah tangga menjadi korban kebekuan dan kekerasan, maka masa depan anak akan terlempar pada marabahaya, dan kepribadiannya, di masa datang akan memiliki sifat-sifat kekerasan dan emosional yang melampaui batas.
- Selanjutnya menurut Mazhahiri, jika seorang anak lelaki, dengan tabiatnya yang keras ia akan kehilangan syarat pertama dari kehidupan suami istri yang baik dan berhasil, yang menuntut adanya kecitaan dan kasih sayang yang melinpah. Apabila seorang anak perempuan, maka ia akan kehilangan kelayakan untuk dipimpin oleh suami dan keharmonisan bersamanya serta pendidikan anak-anaknya. Ia akan menampakkan kebenciannya kepada masyarakat yang hidup di sekitarnya dan memperlihatkan ketidakpeduliannya terhadap orang lain.
- Jadi anak yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya, pada masa yang akan datang setelah ia dewasa akan menampakkan kebenciannya terhadap masyarakat sekitarnya, dan menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap orang lain. Ia tidak menunjukkan jiwa tolong menolong dan belas kasih sayang terhadap masyarakat sekitarnya, sehingga ia menjadi manusia yang tidak berperasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H