rasanya seperti meremas-remas tulang waktu
pintu-pintu tatap hening.
"bicaralah meski pada manis dan asam hari!" katamu
di kamar itu angin bercakap-cakap gontai
entah tentang cinta yang lebur jadi berita
entah tentang debur ombak yang menghantam tubir pantai
di antara iklim berpendar kasih
kau memberiku coklat
aku memberimu kembang gula
kita pun hablur bersama ribuan kupu-kupu di taman juwita