Lihat ke Halaman Asli

Fauziyah Kurniawati

A Genuine Dreamer

Yang Pergi dan Terkenang: Dedikasi untuk Para Guru di Surga Sana

Diperbarui: 15 Oktober 2020   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drive Google/RCD 2049

Selalu ada yang tertinggal di tepi subuh,

masih tergambar jelas raut wajahmu yang sendu, Ayah...!

kendati ruh yang pergi tanpa pamit,

hanya sisa petuah suci dan jejalan basah

kabut senja ini terlalu tebal tak henti mengejar waktu, dan deru nafas yang berhembus itu senantiasa ingin berkata,

"Ayah, jarak telah kuhamparkan semakin jauh ku melangkah, serasa jejakmu kian abadi tak terhapuskan oleh angin dan cuaca!"

maka dengan sepi aku pun bersitatap,

ada senyum tulusmu di sana

seakan memintaku untuk tidak berhenti mengulun mimpi-mimpi, lalu menyanyikan mazmur do'a atas rindu yang baru.

Di bawah lampu kantor yang redup sebagian, segelas teh

dan buku-buku tebalmu yang kini lusuh, kubaca dengan segenap sepi yang sesak,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline