Apa yang kebanyakan orang katakan adalah benar, dan setiap orang adalah pemimpin mereka sendiri. Tetapi banyak dari kita telah melangkah lebih jauh dan menjadi pemimpin rakyat. Menjadi pemimpin banyak orang memang tidak mudah, namun perlu kita ingat bahwa setiap orang yang lahir di dunia ini ditakdirkan untuk menjadi pemimpin, pemimpin seumur hidup. Memimpin banyak orang membutuhkan kerja keras dan komunikasi yang andal untuk melakukan kepemimpinan semacam ini.
Banyak orang sering menghadapi berbagai risiko ketika melakukan pekerjaan kepemimpinan. Bagi pemimpin, risiko harus dihadapi. Sungguh aneh mendengar bahwa para pemimpin takut akan risiko. Berikut ini adalah risiko wajib yang harus siap dihadapi oleh setiap pemimpin:
1. Bersiaplah untuk dibenci
Kenapa kamu dibenci?
Hal ini mungkin disebabkan oleh para pemimpin di lembaga atau organisasi besar yang tidak memahami kepribadian masing-masing anggota. Bisa juga sebaliknya, karena anggota tidak memahami gaya kepemimpinan pemimpinnya.
2. Anda harus siap untuk tidak mengambil keputusan.
Siapa pemimpinnya? Pemimpin adalah garda depan pengambilan keputusan institusional. Hampir semua keputusan agensi ada di tangan pemimpin. Ketika pemimpin melakukan kesalahan sekecil apa pun dalam pengambilan keputusan, dapat dipastikan akan berdampak negatif bagi organisasi.
"Komunikasi yang baik dengan anggota untuk membuat keputusan yang sangat baik"
3. Harus siap menerima kritik pedas
Apakah kritik selalu buruk?
Kritik adalah bagian dari kemajuan suatu organisasi/lembaga, jika kita bisa menyikapinya dengan bijak. Namun terkadang para pemimpin akan dikritik di luar kendali. Apakah itu gaya kepemimpinannya atau sikapnya terhadap interaksi dengan anggota.
"Jangan jadikan kritik sebagai beban bagi pemimpin, tapi jadikan kritik sebagai acuan untuk terbang lebih tinggi."
Memang menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah, namun bukan tidak mungkin bila kita terbiasa dengan kepemimpinan, mungkin suatu saat kita akan menjadi seorang pemimpin.
Akan selalu ada kegagalan dalam kepemimpinan, dan kita dapat mengenali metode kepemimpinan kita dari kegagalan ini. Dalam hal kepemimpinan, kita selalu memiliki ambisi yang tinggi, jika kita memiliki tujuan dan motivasi hidup yang baik dan benar, ambisi kita akan terjaga dengan baik. Selain itu, jika kita dapat meyakinkan diri sendiri bahwa mencapai apa yang kita inginkan adalah cara terbaik untuk menunjukkan keberadaan kita di hadapan umat manusia dan Tuhan YME, maka kita akan terus berambisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H