Generasi muda merupakan aset yang akan menjadi pemimpin masa depan. Kualitas generasi muda sangat bergantung pada kemampuan dan hubungan sosial satu sama lain. Salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas adalah dengan cara memperoleh informasi yang lengkap dan benar. Membaca adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Sekalipun arus informasi di Internet telah mengubah cara membaca kita dari buku cetak ke buku digital, relevansi ungkapan "buku adalah jendela dunia" mungkin tidak akan pernah hilang. Saat ini, setiap orang dapat dengan mudah mengakses konten bacaan melalui smartphone. Kalau mau baca berita tinggal klik aja mau baca buku tinggal download dan langsung bisa dibaca di layar smartphone. Bahkan di dunia digital peribahasa di atas masih sangat berpengaruh hingga saat ini, dengan membaca kita bisa menemukan informasi yang tidak terbatas dari mana saja, bahkan dari seluruh dunia.
Budaya baca di Indonesia
Bagi negeri ini, minat baca masih menjadi pekerjaan rumah. Dalam beberapa tahun terakhir, menurut survei yang dilakukan oleh Wakil Menteri Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan di 28 kota / wilayah di 12 provinsi (dengan 3.360 responden), menurut beberapa data yang ada, ditemukan bahwa minat baca Indonesia masih rendah, Hanya 25,1 %. Mirip dengan penelitian yang dilakukan UNESCO, indeks minat baca Indonesia hanya 0,001%, artinya dari 1.000 penduduk hanya 1 orang yang membaca dengan cermat. Hasil penelitian ini dapat memberikan referensi bagi masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan standarnya sendiri guna meningkatkan minat baca generasi Indonesia.
Minimnya minat baca masyarakat Indonesia didukung oleh banyak faktor, mulai dari sedikitnya peluang memperoleh bahan bacaan, karena peluang memperoleh bahan bacaan hanya tersebar di kota-kota besar dan belum sampai ke pelosok tanah air. Selain itu, kondisi dan fasilitas perpustakaan serta buku bacaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di daerah. Meski program yang disediakan tetap berjalan, namun perpustakaan masih menjadi tempat sepi yang terlihat seperti angker, dan hanya untuk kalangan berpendidikan tinggi saja, bahkan anak-anak dan warga negara biasa membutuhkan bahan bacaan.
Peran generasi muda
Pada tahun 2020-2035, Indonesia akan mulai memasuki golden age dengan demographic dividend, dan pertumbuhan usia produksi pada tahun tersebut akan lebih besar dari pada usia non produksi. Inilah keunggulan yang bisa dimanfaatkan Indonesia untuk membangun negerinya sendiri, namun jika tidak dibarengi dengan budaya baca, maka situasi bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan untuk menyongsong zaman keemasan ini.
Sebagai tonggak kemajuan bangsa, generasi muda harus dibiasakan membaca agar memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Pada awalnya mereka mungkin dipaksa untuk membaca, namun ke depannya mereka menyadari bahwa budaya membaca telah menjadi rahasia sukses mereka menjadi negara maju dan maju. Oleh karena itu, budaya membaca sangat penting untuk membangun sebuah negara. Bagi anak muda, trik memulai dengan minat baca yang paling mudah adalah mulai membaca dari topik yang kita sukai, Apalagi saat ini akses internet sangat mudah, sehingga kita bisa membaca kapanpun, dimanapun tanpa kendala waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H