Sebenarnya RS Ichsan Medical Centre (IMC) Bintaro ini masih terdengar asing bagi aku karena baru tahu tentang RS IMC Bintaro dari mbak Tini (ojek langganan mengantar jemput sekolah keponakanku) saat aku sakit bulan Ramadhan kemarin. Sejak tanggal 10 Juni 17 suhu badanku sangat tinggi dan aku sudah melakukan tes darah di salah satu rumah sakit internasional di Bintaro. Sebagai pasien BPJS, aku bingung mencari rumah sakit untuk berobat dan mbak Tini menyarankanku untuk opname di RS IMC Bintaro karena pelayanannya bagus sekali.
Awalnya aku agak ragu dan malam itu (16/6/17) jam 10 malam aku berangkat ke Jl. Jombang Raya no. 56 Bintaro Jaya Sektor IX Tangsel diboncengin mbak Tini dan langsung masuk ke IGD RS IMC Bintaro dengan membawa hasil tes darahku. Keluhan penyakit yang kurasakan adalah panas tinggi hinggi 39,7 derajat Celcius dengan hasil tes darah yang kuingat adalah CRP 37,74 (satuannya lupa) yang seharusnya CRP normal antara 0 hingga 6 yang artinya ada infeksi pada tubuhku.
Begitu masuk ruang IGD RS IMC Bintaro, aku menyatakan pasien BPJS dengan menyerahkan hasil tes darahku dan perawat mempersilahkanku untuk tidur di salah satu tempat tidur IGD. Tidak berselang lama, perawat memeriksa suhu dan tensi darahku dan menanyakan beberapa keluhan penyakitku yang kemudian dokter jaga IGD memeriksaku dan menyuruh keluargaku untuk mengurus administrasi opname di RS IMC Bintaro.
Sambil menunggu pengurusan administrasi pasien BPJS untuk opname, perawat IGD memasang infus serta memberikan gelang berwarna pink untuk pasien perempuan dan sekitar jam 12 malam aku keluar dari ruang IGD dengan bantuan sekuriti menggunakan kursi roda menuju kamar di ruang Lily didampingi perawat IGD yang kemudian diserahkan kepada perawat & dokter penanggung jawab malam itu di ruang Lily.
Prosesnya administrasi tidak ribet serta tenaga medis baik perawat dan dokter jaga baik di IGD dan ruangan Lily memberikan tindakan dan pelayanan yang terbaik untuk aku yang notabene sebagai pasien BPJS. Setelah aku masuk ruang Lily, Mbak Tini pulang untuk istirahat dan perawat jaga menanyakanku sanak keluarga yang akan menjagaku malam itu, berhubung aku sendirian dan tidak ada yang menjaga malam itu maka dokter mengingatkanku untuk pembatas kasur harus selalu posisi berdiri dan bila ada keperluan atau bantuan perawat bisa memencet bel yang ada di meja.
Sabtu pagi 17 Juni 17 perawat memberikan obat paracetamol untuk diminum setelah sarapan dan juga memeriksa suhu badan dan tensi darahku kemudian sekitar jam 9 pagi diantar untuk thorax/rongten. Siangnya sekitar jam 2 siang, dokter Ratu Ratih Sp.PD datang melakukan pemeriksaan dan aku harus melakukan tes darah serta cek urine karena harus dicari penyebab adanya infeksi dalam tubuh. Dan hasilnya ternyata ada bakteri yang menyebabkan infeksi sehingga suhu tubuhku sangat tinggi.
Setelah mengetahui hasil tes darah dan urine, malamnya perawat datang untuk melakukan tes alergi antibiotik pada lengan tanganku dan ini rasanya sangat panas dan perih karena tes alergi antibiotik dilakukan dengan menyuntikan sedikit antibiotik dibawah kulit, caranya menyuntik dengan menarik kulit lenganku dan kemudian disuntikan antibiotik tersebut. Sejam kemudian dengan hasil tes alergi tidak ada maka dilanjutkan dengan memberikan antibiotik cair melalui infus. Tindakan dokter serta perawat RS IMC Bintaro untuk menangani penyakitku sangat cepat, dalam sehari aku melakukan Thorax, cek darah dan urine, serta tes alergi antibiotik.
Minggu pagi 18 Juni 17 saat perawat melakukan pengecekan suhu badan hasilnya 38 derajat Celcius dan perawat segera memberikan obat penurun panas cair (Sanmol) melalui infus dan karena ini ketika kunjungan dokter Ratu di siang hari menyatakan masih belum bisa keluar dari rumah sakit karena suhu tubuh masih belum stabil.
Setiap harinya aku diberikan obat untuk lambung dua suntikan melalui infus setiap pagi dan sore, dan untuk siang infus diganti sebentar dengan antibiotik cair untuk melawan bakteri dalam tubuhku. Setiap pembelian obat ke pasien BPJS, pasien memberikan paraf sebagai bukti bahwa benar perawat telah memberikan obat dengan sesuai dan mungkin ini bs dijadikan sebagai pertanggungjawaban ke BPJS (ini sih perkiraanku sendiri hehehe)
Senin pagi 19 Juni 17 perawat datang dengan peralatan untuk mengganti infusku yang ada di tangan kiri dipindah ke tangan kanan karena infus tersebut sudah tiga hari dan untuk mencegah adanya infeksi atau bengkak maka setiap tiga hari sekali infus harus diganti. Siang itu dokter Ratu belum datang melakukan kunjungan dan aku menanyakan hal ini ke perawat, perawat mengatakan bahwa dokter Ratu ada di rumah sakit dan pasti nantinya akan melakukan kunjungan.
Sorenya ada tenaga medis yang mengambil darah untuk melihat perkembangan infeksiku dan sekitar jam 7 dokter Ratu datang memeriksaku dan menyatakan aku boleh pulang. Aku sempat menanyakan tentang perjalanan jauh mudikku untuk berlebaran di kampung dan dokter mengijinkanku untuk melakukan perjalanan jauh dan tidak boleh lupa untuk meminum obat tepat waktu serta harus dihabiskan obatnya.