Saya sudah sering mengikuti acaranya KOMIK yang biasanya mengadakan acara nonton bareng Kompasianer di bioskop Jakarta, namun kali ini KOMIK mengadakan acara yang berbeda dari biasanya yaitu nonton layar tancap. Saya sendiri memang belum pernah punya pengalaman nonton layar tancap dan tentunya saya sangat ingin memiliki pengalaman nonton layar tancap. Pada tanggal 15 Maret 2017 saya pun mengikuti acara nonton bareng layar tancap salah satu film dari negara Denmark berjudul The Keeper Lost Causes/Kvinden i buret berlokasi di Plaza Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki.
Nonton bareng layar tancap yang diadakan oleh Kedutaan Besar Denmark dan diorginize dengan baik oleh Kineforum DKJ mulai diputar film pada jam 18.30WIB dengan disiapkan bantal besar untuk tempat duduk penonton malam itu. Selain itu, para penonton yang hadir juga disediakan makanan kecil yang berada disalah satu tenda yaitu roti cane, kentang goreng, pisang goreng, es krim dan tentunya camilan disaat kita nonton film popcorn. Penonton yang datang pun antusias mengantri untuk mendapatkan camilan ini sebagai teman menonton film di layar tancap.Saat acara dimulai, semua lampu yang berada di sekitar plaza teater Jakarta dipadamkan dan hanya ada cahaya dari film yang diputar di layar tancapnya.
Dan sekarang saya ingin menceritakan tentang film The Keeper Lost Causes/Kvinden i buret yang bergenre crime thriller yang memicu andrenalin penonton yang hadir malam itu. The Keeper Lost Causes /Kvinden i buret diangkat dari novel terlaris karya Jussi Adler-Olsen,salah satu penulis novel criminal fiksi yang terkenal di Denmark l dan film ini termasuk salah satu film box office tahun 2013 di Denmark.
Film The Keeper Lost Causes/Kvinden i buret berkisah tentang sebuah Departemen Q yang bertugas melakukan investigasi kasus lama yang tidak terpecahkan kasusnya. Carl dan Assad, kedua polisi dari Departemen Q melakukan investigasi ulang hilangnya politisi wanita bernama Marete Lynggaard. Marete dinyatakan hilang sejak 5 tahun yang lalu dimana saat kejadian ada seorang saksi mata yaitu adik Marete. Sayangnya, adik Marete bernama Uffe Lynggaard memiliki gangguan kejiwaan sehingga Assad dan Carl kesulitan mendapatkan petunjuk.
Assad mulai mengawal Uffe yang sedang mengalami perawatan medis dan mencoba mengamati reaksi dan sikap Uffe bila diajukan pertanyaan tentang hilangnya Marete, hingga suatu hari Assad memberikan beberapa foto yang ada kaitanya dengan Marete dan melihat reaksi yang beda dari Uffe. Assad mulai memberitahu Carl yang selama ini lebih banyak mencari informasi tentang hilangnya Marete lebih berhubungan dengan politik. Ternyata Marete memang masih hidup dan selama bertahun-tahun disandera didalam sebuah tangki yang bertekanan tinggi, pelakunya menyiksa Marete hingga tubuhnya menjadi kurus dengan menambah tekanan udara di tangki yang menyebabkan Marete sering berhalusinasi bahkan kehilangan kesadarannya.
Film The Keeper Lost Causes/Kvinden i buretmerupakan film trilogy pertama tentang Departemen Q yang disutradarai oleh Mikkel Norgaard, yang dilanjutkan dengan trilogy kedua berjudul The Absent One tahun 2014 dan triloy ketiga berjudul A Conspirasy of Faith/Flaskepost fra P pada tahun 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H