Summarecon Mal Serpong (SMS) pada tanggal 12 Agustus - 12 September 2016 sebulan penuh mengadakan Festival Kuliner Serpong (FKS) yang keenam bertemakan "Wuenak E' Poll" dengan membedah kekayaan warisan kuliner nusantara khususnya Jawa Timur dan pengunjung setia SMS bisa mencicipi lezatnya kuliner khas dari berbagai kota di Jawa Timur. Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) mengadakan Gerebek 26 mengundang 15 kompasianer untuk datang ke Festival Kuliner Serpong dan ikut mencicipi kuliner Jawa Timur pada hari Minggu tanggal 21 Agustus 2016. Saya sangat antusias dengan Festival Kuliner Serpong kali ini karena saya bisa bernostalgia makanan kuliner khas Jawa Timur ini. Beraneka ragam kuliner dari Jawa Timur yang mungkin diantara Kompasianer masih merasa asing dengan nama dan asalnya, kali ini saya dengan senang hati akan membahas kuliner khas Jawa Timur yang dulu sering sekali saya nikmati selama merantau di Malang.
Malang memiliki makanan khas yang menjadi favorit arek malang yaitu Bakso Bakwan. Bakwan dikota lain bisa dianggap seperti gorengan yang dari jagung dan sayuran namun bakwan ini maksudnya bakso yang terdiri dari kuah daging yang segar dan dilengkapi dengan bakso daging/urat, tahu, pangsit goreng dan bakso gorengnya. Bakso Bakwan rasanya nikmat sekali karena memiliki kuah daging yang segar dan cocok dengan cuaca di Malang yang agak dingin, Bakso Bakwan memang sudah menjadi makanan wajib tiap hari yang disantap oleh Arema. Saya ingat betul dengan teman kuliah yang asli malang memang setiap hari pada saat jam istirahat selalu cari bakso bakwan di kampus yang sudah jadi langganan dan ini benar-benar disantap hampir setiap hari oleh mereka. Mengingat pengalaman tersebut maka sudah sewajarnya bila Arema sangat mencintai dan membanggakan Bakso Bakwan Malang Untuk para Arema yang ingin menikmati Bakso Bakwan Malang bisa datang ke Festival Kuliner Serpong dengan mengunjungi booth Bakwan Malang Arema King yang terletak di Booth B29. Selain Bakso Bakwan tersebut ada pilihan lain yaitu Cwie Mie Malang Gendongan, mie ayam ditaruh diatas pangsit goreng sebagai wadah dan juga bisa dimakan.
Nasi Krawu dari Gresik
Saya punya teman kuliah yang berasal dari Gresik dan pernah diajak berkunjung Gresik untuk menikmati kulinernya yaitu Nasi Krawu, terdiri dari nasi putih, suwiran daging, serondeng (parutan kelapa), orek tempe dan tumis tahu cabe ijo. Biasanya nasi ini dibungkus daun pisang berbentuk lancip dan sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh karena nasi putih dipisah lauknya dengan potongan daun pisang sehingga bisa bertahan lama dan tidak mudah basi. Nasi Krawu ini merupakan salah satu kuliner favorit saya dan dulu selalu titip untuk dibawakan bila pulang ke Gresik. Kompasianer yang belum pernah mencobanya bisa datang ke Festival Kuliner Serpong Booth B28 Nasi Krawu (Bogana May-May), memang banyak kompasiner yang ikut Gerebek 26 ini belum banyak yang tahu tentang nasi Krawu tersebut, jadi saya menjelaskan sedikit tentang nasi Krawu ke Kompasianer lainnya.
Kuliner Khas Surabaya
Makanan khas Jawa Timur dari Surabaya terletak di Booth B31-B34 yaitu Ote-Ote Surabaya, Bebek Ireng Surabaya "Cak Baz", Tahu Tek Telur Surabaya, Nasi Udang Empal Sambal Bu Rudi Surabaya. Dulu selama di Malang penjual gorengan memulai menjual gorengan setelah jam 3 sore yang terdiri dari menjes (tempe gembus digoreng tipis), ote-ote, tahu petis dan lainnya, hal ini berbeda dengan penjual gorengan di Jakarta yang biasanya menjual gorengan di pagi dan siang hari. Salah satu favorit gorengan memang Ote-ote yang disantap dengan cabe rawit. Ote-ote ini kalau dikota lain disebut dengan nama bakwan atau pia-pia yang terdiri dari kol (kubis), wortel yang diiris tipis dicampur dengan taoge dan tepung berbumbu yang kemudian digoreng kering dan disantap dengan nyeplus cabe rawit, ini memang sangat cocok untuk camilan disore hari disantap pada saat ote-ote masih hangat.
Arek Surabaya memiliki makanan favorit khas berupa penyetan atau nama lainnya Lalapan. Hampir diseluruh pelosok Surabaya terdapat penjual penyetan yang biasanya berjualan pada malam hari. Saya setiap datang ke Surabaya selalu diajak oleh adik saya untuk makan malam penyetan, dan memang biasanya arek Suroboyo doyan makanan pedas. Penyetan ini beraneka ragam jenisnya yaitu ayam, bebek, empal, lele, ikan, udang goreng dan telor dadar yang semuanya itu disantap dengan sambal tomat. Sambal ini terdiri dari cabe keriting, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, terasi dan tomat yang digoreng dan kemudian diulek halus dengan garam dan gula secukupnya. Sambal ini disajikan langsung diatas coek/lemper (tempat mengulek sambal terbuat dari tanah liat / batu) yang kemudian ayam/bebek, lele dll tersebut dipenyet diatas sambal dan disajikan bersama lalapan yang terdiri timun, terong bulat/ungu, kacang panjang, daun kemangi. Bisa dibayangkan betapa nikmatnya mencolek sambal langsung dari coeknya, penyetan ini sangat klop bila disantap dan dinikmati dengan nasi hangat. Untuk Kompasianer pecinta penyetan/lalapan bisa mencicipi Bebek Ireng Surabaya Cak Baz atau nasi Udang Empal Sambal Bu Rudi Surabaya, kedua menu ini juga bisa mengobati rasa rindu para kompasianer yang asli Surabaya. Ayo Rek Madyang penyetan sing pedes!!!
Salah satu makanan khas Surabaya yang tersedia di Festival Kuliner Serpong Booth B33 yaitu Tahu Tek Telor Surabaya dan ini merupakan salah satu makanan makan malam favorit saya. Tahu diiris ukuran dadu dan dimasukan kedalam telor yang sudah dikocok kemudian digoreng, diatasnya disiram bumbu kacang. Bumbu kacang ini terdiri dari bawang putih, kacang tanah goreng dihaluskan dan ditambah jeruk nipis, kecap dan pastinya petis. Petis memang salah satu bumbu dapur rahasia kebanggaan arek Suroboyo dan inilah yang menjadi ciri khas kenikmatan Tahu Telor khas Surabaya.
Sate Ayam Ponorogo
Kompasianer mungkin sudah biasa menyantap sate ayam Madura dan sate ayam Blora, memang sate ayam di Indonesia banyak macamnya dan memiliki khas tersendiri di tiap daerah, namun mungkin Kompasianer belum banyak yang tahu tentang Sate Ayam Ponorogo. Pertama kali tahu sate ini dari teman kos yang mendapatkan kiriman besek bambu besar via mobil travel dari Ponorogo, memang teman saya asli Ponorogo dan sering mendapat kiriman makanan khas Ponorogo berupa Sate Ayam Ponorogo dari orang tuanya untuk dinikmati bersama-sama. Sate ayam Ponorogo ini berbeda dengan sate ayam Madura atau sate ayam Blora, hal ini bisa dilihat dari bentuk potongan daging ayam dan bumbu kacangnya. Sate ayam Ponorogo ini daging ayamnya dipotong besar memanjang dan ketika membeli bumbu kacang juga tidak berbentuk cair (seperti bumbu pecel kering) dibungkus besek bambu. Ketika akan menyantapnya baru bumbu kacang tersebut dicairkan dengan air hangat. Dengan memiliki bumbu kacang sate yang kering maka sangat cocok bila sate ini dijadikan oleh-oleh makanan khas Ponorogo karena lebih tahan lama dan tidak mudah basi. Kompasiner yang belum pernah mencoba Sate Ayam Ponorogo bisa mengunjungi Festival Kuliner Serpong Booth B27 Sate Ayam Ponorogo Nyamleng, dijamin puas menyantap sate dengan daging ayam potongan yang besar.
Festival Kuliner Serpong ini juga ada makanan khas Jawa Timur lainnya yaitu Sate ayam Madura Blok S, Rujak Soto Cak Nur Khas Banyuwangi, Soto Madura Juanda, Depot Manis manis Bubur Madura, Mangut Pe Probolinggo, Depot Nasi Campur dan Rawon Tambak Bayan.