Lihat ke Halaman Asli

Begini Cara Bersosialisasi dengan Penuh Makna dan Tanpa Nervous, Gak Sibuk Main Hp

Diperbarui: 8 November 2016   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenapa lidah ini langsung kaku , mulut terkunci, nervous manakala kenalan dengan orang asing (baru pertama kali ketemu)? Jika iya, kemampuan bersosialisasi perlu dibenahi. Kalau tidak dibenahi, wah… siap-siap hidup dalam kesendirian, individualis atau jika beragaul hanya dengan temen yang itu-itu aja.

Enak dan nikmat rasanya jika bisa berkenalan dengan orang yang belum pernah kita kenal dengan tanpa rasa takut, canggung, nervous. Memang tidak semua orang memiliki kemampuan bergaul tingkat dewa. Termasuk saya sendiri. Saya akui itu. Makanya tips ini cocok buat saya dan mungkin juga buat pembaca sekalian untuk memperbaiki kemampuan bersosialisasi.

Ya Bersosialisasi atau bergaul adalah kemampuan how to connect people, how to add friends, how to invite friends yang bisa dirajut hari demi hari.

Jadi bagaimana caranya agar bersosialisasi dengan mudah tanpa rasa takut, canggung, kikuk, nervous? Tips berikut perlu kita renungkan dan amalkan.

  1. Lurusnkah niat. Tujuan utama bergaul atau bersosialisasi bukan untuk maksud mengambil manfaat material. Justru kalau bisa memberikan manfaat.
  2. Bergabung dengan klub yang memiliki kesamaan minat. Begitu banyak klub yang dibentuk berdasarkan minat atau hobi tertentu. Ada club mobil avanza Xenia, club motor gede, club pecinta sejarah, club belajar bisnis online. Bergabunglah dengan salah satu club yang menjadi minat Anda. Keuntungan bergabung dengan grup dengan minat yang sama adalah Anda gak bakal kebahisan bahaan pembicaraan karena Anda tau banyak tentang topik pembicaraan. Bayangkan kalo saya bergabung dengan pecinta bola saya gak bakal nyambung, la wong saya gak minat bola, nama pemainnnya gak pada hafal.
  3. Coba aja ngomong, gitu aja ko repot. Ketika mengawali pembicaraan dengan orang yang belum kita kenal, kita akan mendapatkan penolakan yang luar biasa dari dalam diri kita. Pikiran kita dipenuhi dengan prediksi yang menyakitkan, merendahkan harga diri: bagaimana kalau dia gak mau diajak ngobrol, bagaimana kalau dia marah, dan seterusnya. Akhirnya kita hanya berada di comfot zone dengan berdiam diri. Waduh, jangan gitu broo, ingat manfaat berkenalan/bersosialisasi lebih hebat dari pada hanya terpaku berdiam diri. Solusinya, just do it, ngomong aja. Gak bakalan dibentak ko.
  4. Tebarkan senyum dan tunjukkan wajah antusias. Ketika bekenalan dengan orang asing, senyumlah , baru mulai obrolanya mulai dari nama dan lain-lain.
  5. Connect in groups and one-on-one. Jika dalam suatu perkumpulan dalam jumlah yang banyak, akan sulit untuk memulai koneksi. Bingung dengan siapa kita harus mengawali pembicaraan. Awalilah pembicaraan dengan satu persatu, jadi mulailah pembicaraan dengan orang yang berada terdekat dengan kita terlebih dahulu. Jika dia bersikap terbuka, masuklah pembicaraan ke topik lebih dalam dan lebih privat. Cobalah untuk ikut pembicaraan dalam grup kecil 3 atau lebih dan tentu ini sangat mengasyikkan.
  6. Jangan sibuk maen HP, mending ngobrol aja. Belakangan ini sebagian besar masyarakat lebih asyik menyibukkan diri dengan memandang smarphone ketika berada di kerumunan atau ruang publik. Tapi ketika kita menghadiri seminar misalnya, suatu kesalahan besar jika kita hanya mengotak atik handphone. Mending matiin handphone dan mulailah berinteraksi meskipun rasanya kaku nervous. Mulailah dengan pertanyaan yang sederhana atau sekedar mengomentari kondisi sekitar yang ada.
  7. Makin sering praktek, makin nyaman memulai interaksi. Ya pepatahnya “practice make perfect” kita-kira gitulah. Semakin sering kita berkenalan semakin nyaman dan mudah untuk memulai pembicaraan. Jaminanya, jika sering praktek kita akan lebih baik dari kemaren. So mulailah praktik dari sekarang, targetnya sehari harus kenal 1 orang asing dan seterusnya dan lihatlan perkembangan yang mengagumkan: the more we connect, the less nervous we get.
  8. Make an effort to keep in touch. Berkenalan hanyalah langkah awal menuju persahabatan sejati. Langkah selanjutnya ya terus dan terus menjalin hubungan (silaturahim) entah itu ketemuan lagi, telpon-telponan, atau berkomunikasi melalui media sosial.

Berkenalan/ bukanlah sebagai tujuan akhir, tapi merupakan awal menuju hubungan yang lebih sejati yang lebih, lebih bermakna. Dan menurut saya hubungan sejati adalah ketika kita berhasil menjadikan orang asing layaknya saudara.

Source: Sukses Mulia, zenhabits.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline