Saat Anda masih terus dijejali dengan makian, kritikan pedas sampai sumpah serapah ke Apri Cs. Bisa jadi itu adalah ekspresi faktual dari aktivitas dirinya yang memang sudah terbaca dari jejaring sosial. Sekali lagi jejaring sosial sangat membantu proses penyelidikan bahwa memang Apri Cs HARUS bertanggung jawab.
Tilik saja pemberitaan yang masih menelusur keberadaan keluarga dari Apri Cs dan hanya sebagian yang kemudian mendekati beberapa tetangga atau menyebut mereka alumnus dari anak-anak Seni di bilangan TIM-Cikini. Tak satupun yang merasa keluarga atau kerabat dari mereka yang ber-EMPATI untuk 9 korban meninggal dan 3 yang sedang dirawat serius dan jelang operasi.
Empati itu artinya, memberikan pernyataan maaf dan mau menanggung semua akibat dari perbuatan nyeleneh atau justeru cenderung mengkaburkan akal sehat eksistensi HEDONISME Apri Cs. Terlihat jelas dari ekspresi Apri yang tidak menyesal atau merasa ada peristiwa di depan mata dari lensa kamera di media massa. Ataukah itu saat kondisi dibawah sadar tapi kenapa ia masih tersadar dengan kehadiran awak media ? Dengan berusaha menutupi wajahnya ?
Terlambat ? Yah karena sudah 3 hari ini semua menjadi transparan via ranah maya dan jejaring sosial siapa sosok Miss A yang disebut Imut Pembawa Maut, sampai-sampai ada yang membuatkannya iklan seperti yang Anda saksikan dibawah ini:
Muak ? Jelas ? tapi ada juga yang mencoba mengalihkan ke hal yang lebih serius untuk tidak menghakimi Apri via sosial media atau ranah maya. Aneh memang karena mereka itu tidak dibakar oleh massa, bandingkan saja dengan kasus tabrakan tidak tewas dari Metromini atau Kopaja yang hancur porak paranda oleh masyarakat yang ada ?
Justeru mobil ringsek atau rusak parah dikarenakan laju tidak terkontrol dari perempuan muda yang tidak memiliki SIM atau keahlian mengemudi sama sekali. Semoga saja ada keluarga atau justeru dari Miss A berkomentar lebih manusiawi siang nanti.
Apakah Empati itu sama dengan MAAF.............! Lebih...............! Karena hukuman 6 tahun atau dengan pasal berlapis bisa puluhan tahun tidak bisa menghapus kenangan manis pihak keluarga dan rasa keadilan masyarakat.
Xenia Maut mengingatkan kita semua untuk berkendara Safety First dan Mengutamakan pengguna Jalan Raya. Ingat...! mereka tidak berkendara karena ingin sehat dan memang sedang ingin menggerakkan kaki. Jangan diasumsikan sebagai rakyat miskin yang tidak punya karena SUBSIDI dari pemerintah dapat mengantar mereka untuk berkendara.
Penulis sekedar mengingatkan saja bahwa berkendara Safety First artinya Anda punya tanggung jawab untuk melengkapi surat-surat serta menghormati pengguna jalan lainnya dan pejalan kaki.
Ingat Apri Cs.............Hidup ini indah seandainya Anda minta maaf.............Itu namanya EMPATI................!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H