Lihat ke Halaman Asli

Air Mata Air Mata Mengalirlah

Diperbarui: 10 Agustus 2015   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepasang anak muda tengah merenung diujung remang kamar kost.Duduk berdampingan dengan gelisah dan ada yang menahan tangis.Yang satu mencoba menguatkan dengan memegang erat tangan dan mencium kening sambil berbisik, bergetar, dan hampa sambil berbisik galau ," minumlah obat ini sayang... aku belum siap jadi bapak...."

Ada anak muda tengah meringkuk dipojok kamar remang dengan memeluk erat kedua kakinya seolah menahan nyawa yang mau meregang dari tubuhnya.Tubuh menggigil, mata terbelalak dan mengerang perlahan lalu diam. Disebelahnya serbuk putih dan jarum suntik berserakan.senyap...

Ada pria tua bangkotan berjalan cepat keujung ranjang di remang kamar menghampiri seorang gadis yang sedang menggigil ketakutan sambil tersenyum genit ," Sini nak dekat om...."

Sudah banyak  aku membaca, melihat, mendengar banyak kisah manusia yang lebih menyedihakan ribuan kali dengan hati kosong. Kosong jiwa ...kerena semua sudah terbiasa. Bukan soal untuk dipikirkan juga dibicarakan. Sehingga tak ada air mata yang mengalir.

Kusimpan Itu semua karena menganggap itu  hanya mimpi yang belum usai.

Tapi sampai berapa lama aku akan bertahan dalam mimpi mimpi ini.

Air mata air mata...mengalirlah mengalirlah!

 

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline