Lihat ke Halaman Asli

Resa Amelia Utami

Anak SastRantau | Tidak menyukai ikan dan kucing padahal satu diantaranya menyukai yang lain | IG : @ru.amelia

Ramadan #diRumahAja? Si Introvert Gak Bakal Kehabisan Agenda

Diperbarui: 28 April 2021   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wiseliving.co.uk

Tahun kemarin, Ramadan Vibes ala pandemi menyebabkan kebanyakan orang di seluruh dunia menerapkan kebijakan #stayathome. Dari mulai bukber, tarawih, itikaf, dan lain lain khas Ramadan pun dilakukan di rumah. Bagi sebagian orang mungkin menjemukan. Tapi bagi manusia dengan preferensi introvert, di tempat paling nyaman bernama rumah itu, banyak hal yang bisa dilakukan. 

Meskipun lumayan banyak pro kontra terkait 'pengotakan diri' dengan psikologi, saya termasuk orang yang percaya teori introver dan ekstrovert sebagai sebuah preferensi (kecenderungan) pribadi seseorang. 

Menurut pemilik kanal Youtube Kuliah Psikologi, Bapak Dosen virtual saya (saking seringnya dengerin ngaku-ngaku muridnya wk), Pak Dedy Susanto. Untuk melakukan validasi apakah kita termasuk introvert atau ekrteovert, coba kurung diri selama durasi waktu tertentu. Jika gak betah, berarti kamu ekstrovert. Sebaliknya, jika betah berarti kamu introvert. 

Dan itulah yang menimpa saya setelah isolasi mandiri di asrama selama sekitar 150 hari. Ramadan dan lebaran pun full dilalui d rumah. Perasaan saya gimana? Seneng banget. Gak tau kenapa. Sesekali sih merasa ingin tahu keadaan dunia luar. Tapi selebihnya nyaman senyaman-nyamannya. Jadi semakin yakin deh punya preferensi introvert. 

Dengan zona senyaman itu, kira-kira apa aja sih kegiatan yang telah berhasil dilakukan dan menjadi referensi barangkali di waktu mendatang ada momen serupa. Momen menghabiskan banyak waktu #dirumahaja.

Belajar Skil Baru

Kegiatan KBM di kampus secara daring dan dikurangi durasinya selama bulan Ramada telah menyisakan banyak waktu untuk dimanfaatkan dengan kegiatan lain. Untuk memanfaatkan waktu tersebut, saya mengisinya dengan belajar pemrograman komputer secara otodidak. Meskipun belum sampai pada derajat pro, setidaknya saya sudah memahami dasar-dasarnya dan sedang berusaha menguasai beberapa bahasa yan umum seperti CSS, Java, MySQl, dll. 

Selain itu, saya juga belajar skil desain grafis. Sebuah skil yang saya kira gak mungkin saya miliki sebagai orang yang gambarnya gak pernah bagus. Hehe. 

Banyak skil-skil lain yang bisa dikembangkan sesuai dengan minat dan bakat. 

Mini Kajian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline