Lihat ke Halaman Asli

Resa Amelia Utami

Anak SastRantau | Tidak menyukai ikan dan kucing padahal satu diantaranya menyukai yang lain | IG : @ru.amelia

Bukber Virtual? Lintas Waktu Maupun Lintas Benua, Gak Mustahil!

Diperbarui: 26 April 2021   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Masih membincang tentang oleh-oleh yang dibawa si Covid-19. Dari rapat virtual, sekolah virtual, hingga semarak Ramadan pun gak mau ketinggalan. Gimana nih  bisa kah kita bukber virtual?
Bukber atau buka bersama adalah salah satu yang paling khas dari bulan Ramadan. Sempat kubahas di sini, belum genap seminggu pertama, wacana bukber sudah mulai dibahas di mana-mana.
Mungkin gak sih bukber virtual itu dilakukan? Mungkin banget!


Makna Bukber
Besar kecil kemungkinan kembali kepada bagaimana kita memaknai Bukber itu sendiri. Jika merujuk pada fenomena  pada umumnya, bukber merupakan kegiatan berbuka 'bersama' banyak orang. Namanya juga buka puasa, makanan dan minuman sudah pasti menghiasi perkumpulan itu, selain jenak tawa dan serunya obrolan.
Apa kabar dengan bukber virtual?
Apakah mungkin kita menyantap kudapan bersama?
Mereguk sirup yang sama?
Berdo'a bersama?
Jika kata 'bersama' berarti harus mampu menjawab semua pertanyaan di atas, ada kemungkinan besar tertunai jika dan hanya jika kita mampu bersabar dunia sampai pada abad ke-22, di mana Doraemom berada.
Pasalnya, mesin cetak 3D pun sudah mulai ditemukan. Kita hanya tinggal menunggu waktu bagaimana perkembangannya bisa kian pesat dan menjangkau khalayak luas.


Sebagaimana yang dikatakan Albert Einstein, "Imajinasi lebih berharga dari pada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa anda dari A ke B sedangkan imajinasi akan membawa anda ke mana-mana."
Jadi bayangkan dulu ajaa!
Bayangkan kalo kita mau bukber virtual, ada aplikasi khusus bukber dengan vitur makanan yang tinggal di tap-tap sesuka hati, datang deh ke tempat kita dan ke tempat teman-teman kita. Hidangan yang sama pun dapat di santap bersama dari layar masing-masing.


Bagaimana dengan waktu dan benua?

Jangankan beda benua, Indonesia saja mengalami tiga waktu. Indonesia Barat, Indonesia Tengah, dan Indonesia Timur. Ini adalah masalah kedua yang mengecilkan kemungkinan bukber virtual.
Tapi, sama sekali gak mustahil kok.
Meski waktu berbuka berbeda bahkan durasi berpuasa di seluruh dunia pun berbeda. Kita tetap bisa bukber virtual, hanya saja secara parsial. Ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan.
Seperti halnya saya video call dengan keluarga di Indonesia yang sedang bukber. Sedangkan pada saat itu di Kairo baru saja selesai jamaah salat zuhur. Bukber tetap bisa dilakukan dengan konsekuensi saya hanya melihat mereka berbuka, turut berdoa, dan ikut merecoki keseruannya.

Selama ini kita telah bersama melintadi waktu

Satu hal ini barangkali tidak kita sadari, bahwa selama ini kita dibersamai Rasulullah SAW selama berpuasa serta selama menjalankan ketaatan-ketaatan kepada-Nya. Bukankag semua itu berasal dari sunah Rasul? 

Ketidaksadaran yang apabila kita pusatkan untuk menyadarinya, MasyaAllah! Betapa nikmat menjalani kehidupan dengna penuh rida atas segala tuntunan Allah dan Rasulnua. 

Ingat lagi kisah lain? 

Saat Rasulullah SAW bersama Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum musyrik Quraisy, Abu Bakar pun bersedih ketakutan. 

Kemudian wahyu pun turun, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline