Mengetahui sifat asli pasangan memang tidak mudah. Tapi apakah mungkin sudah terlihat namun tidak menyadarinya? saat dua orang menjalin hubungan atau perkenalan sebelum menikah, tentunya diwarnai dengan berbagai warna-warna indah. Panorama cinta seakan membius keduanya untuk saling memperlihatkan sifat yang terbaik. Momen dimana saat berdua saja ialah tempat dan waktu yang tepat untuk mendeskripsikan kepada pasangan bahwa inilah orang yang tepat bagi pasangan tersebut.
Umumnya saat berpacaran atau menjalin hubungan sebelum menikah, kurang lebihnya setiap pasangan hanya mengetahui soal romantis, romantis dan romantis. Lalu jika Ia romantis apa mungkin bisa menjamin bahwa itu ciri karakter aslinya? mengapa setelah menikah, romantis itu langka dan jika mendapatkanya sangat menjadi apresiasi khusus kepada pasangan? dan kenapa banyak yang mengeluh tentang keaslian sifat pasangan setelah menikah? disinilah sifat asli pasangan menjadi sesuatu yang harus diketahui. Seumur hidup dengan orang yang palsu juga tidak akan mau bukan? jelas saja sifat asli pasti satu per satu terungkap.
Setelah menikah atau berjanji untuk saling mengisi dan menemani hidup sampai akhir, benarkah sifat asli pasangan akan terungkap? sebenarnya bukan terungkap, hanya saja terlihat secara alamiah tanpa harus ditanyakan langsung. Dengan menikah, setiap orang bisa mengetahui marahnya pasangan, romantisnya saat menikah, sabarnya dirinya serta hal-hal kecil yang remeh temeh. Sebabnya, karena menikah memang hidup bersama dalam satu bahtera rumah tangga dan 24 jam terus bersama.
Sangat berbeda dengan pacaran atau perkenalan pendekatan yang disana tidak selalu bertemu 24 jam. Mereka juga belum memiliki komitmen dan sifat 'saling' yang mengikat. Umumnya, saat pacaran hanya menonjolkan sisi manis dan harus terlihat mengesankan di depan pasangan sekalipun bersifat apa adanya. Sangat jarang memang urusan kehidupan yang dilakukan saat berpacaran yang dimana tidak sampai 1/4 kehidupan dari menikah.
Sebelum menikah juga setiap pasangan akan cenderung manis dan sebisa mungkin terlihat seperti film-film drama dan sebisa mungkin menurunkan ego. Sehingga, ada hal yang tidak diketahui oleh setiap orang tentang pasangannya. Misalnya, ketika sehabis jalan atau berkencan Ia memang menampilkan sifat anggun. Namun ketika pulang kerumahnya apakah Anda tahu kesannya atau moodnya? karena bisa saja Ia tidak terkesan dan cenderung menyembunyikan ketika Ia sendiri.
Jika seseorang ingin berkencan dengan pasangannya cenderung berdandan dan bersolek dengan lamanya. Setiap orang pasti akan otomatis memberikan respon positif tentang Ia yang sangat rapih. Namun jika sudah menjalani pernikahan? rapih atau tidaknya Ia setelah berdandan akan terlihat dengan jelas.
Semuanya jelas berbeda antara sebelum dan setelah menikah. Sifat pasangan per detiknya juga lambat laun terlihat dan terjadi secara alamiah. Itu bukan dibuat-buat dan terjadi hingga akhir ujung usia. Pacaran lebih mengedepankan pamer kemesraan dan romantis kepada publik namun tidak halnya dengan menikah yang didalamnya banyak aspek. Bukan hanya soal cinta-cintaan namun lebih kepada tanggung jawab di berbagai keadaan.
Sifat asli pasangan bukan untuk ditebak-tebak atau dicurigai. Namun, dengan mengetahui sifat asli pasangan Kita bisa menjadikannya tolak ukur dalam menerima apapun dirinya. Dengan menikah juga menjadi kunci yang mengunci dua orang untuk tidak saling pergi siapapun dirinya. Karena komitmen sudah terucap dengan jelas dan lantang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H