Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Azry Zulfiqar

Independent Writer

Gadis Es Krim

Diperbarui: 19 Maret 2021   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.pexels.com/

Aku bolos kuliah hari ini karena ingin menenangkan pikiran dan membelokkan diri ini kearah danau yang lokasinya jauh. Lokasi ini terpilih secara random karena memang inginku saja. Aku hanya mengikuti langkah kebingunganku dan sampailah ke suatu danau yang agak sepi. Pikiran ini sedang rewel-rewelnya karena orang tuaku sedang bertengkar, ke kampus juga Aku sedang malas ditambah Nadia, pacarku yang sedang marah karena Aku malas mengangkat teleponnya dan terlalu dekat dengan teman-teman wanitaku. Lupakanlah pikirku, Aku melangkah kearah danau karena mungkin tempat yang tidak direkomendasi adalah tempat terbaik.

Melangkahkan kakiku di suatu danau yang sedang sepi memang sedikit asyik. Jam tanganku masih menunjukkan pukul 11:02 dan Aku masih berjalan hingga sampai Aku bertemu dengan penjual es krim berumur sekira 40 tahunan. Di tepi danau samping lintasan lari, Ia duduk disamping boothnya dengan tersenyum. Sepersekian detik sebelum Ia menawarkan es krimnya, Aku lebih dulu bertanya tentang apa yang dijualnya.

"Pak, ada rasa apa aja?" tanyaku.

"Strawberry, Anggur, Guava, Coklat dan Lychee" Jawabnya dengan senyum khas.

Aku lalu memesan rasa coklat dengan menunjuknya.

"Dua ya mas?" tanyanya.

Aku hanya menjawab "Satu saja Pak".

Sekira 3 menit kemudian dan es krim rasa cokelat dengan cone berada di genggaman. Sambil membuka ponsel dari tas, lidahku sibuk menikmati dinginnya eskrim ini. Aku memilih duduk diatas bebatuan besar yang difungsikan sebagai bangku di pinggir danau. Aku dan penjual es krim berjarak 4 meter, Kami sama-sama berada di tepi danau. 

Aku melihat banyak pesan dari Nadia, banyak sekali tulisan kemarahan layaknya seorang gadis yang kebingungan.

"Dannyyyy kemana sih!? jangan begitu ya!" Salah satu chat terakhir sejak 5 menit lalu.

Aku tak peduli dan melanjutkan menikmati es krimku hingga seketika mata ini terganggu suatu objek. Ya! seorang gadis seumuranku berada didepanku. Ia berjalan dari arah barat hingga langsung duduk di batu-batuan dengan jarak 2 meter dariku. Gadis itu berambut panjang ikal, berkulit sangat putih dan kelihatan lelah. Matanya sayu dan tampaknya Ia telah menangis dalam waktu lama karena matanya terlihat lelah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline