Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Mayoritas Penderita Lupus Adalah Wanita?

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mengapa Mayoritas Penderita Lupus Adalah Wanita?

Membaca judul artikel ini, mungkin anda akan bertanya – tanya. Namun dari data statistik yang ada hingga saat ini, diketahui bahwa 9 dari 10 penderita lupus adalah wanita. Dengan demikian, resiko wanita terserang penyakit ini jauh lebih besar ketimbang pria, sehingga penyakit lupus kerap disebut sebagai penyakit wanita.

Hingga sejauh ini belum ditemukan alasan pasti mengapa lupus lebih sering menyerang wanita ketimbang pria. Namun dari kesimpulan para ahli sejauh ini diperkirakan oleh adanya perbedaan hormon wanita dan pria yang sangat berbeda. Para peneliti mendapati kesimpulan dari banyaknya kasus penyakit lupus yang menyerang pada saat wanita berada dalam tahap – tahap sbb:

  • Masa menstruasi
  • Masa kehamilan

Pada tahap – tahap menstruasi dan kehamilan, hormon esterogen diduga memicu timbulnya penyakit lupus. Dan banyak pula diantaranya dari penderita lupus yang terserang penyakit ini pada masa – masa pra-menstruasi meskipun belum diketahui mengapa penyakit ini muncul pada masa pra-mens.

Dengan demikian, para ilmuwan yang meneliti tentang penyakit ini menyimpulkan sementara penyebab mengapa wanita lebih rawan terserang lupus adalah sensitifnya faktor hormonal pada wanita.

Adapun usia yang rawan bagi wanita terserang lupus adalah pada angka 20 hingga 40 tahun. Mereka yang sudah terserang penyakit lupus harus rela mengkonsumsi obat lupus dalam jangka waktu yang lama dengan tujuan agar penyakit lupus tidak membahayakan organ – organ vital dalam tubuh manusia seperti: jantung, ginjal, paru – paru, otak, dll.

Demikianlah informasi mengenai alasan Mengapa Mayoritas Penderita Lupus Adalah Wanita? Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline