Lihat ke Halaman Asli

Artika Puspitasari Salsabila

Mahasiswa 23107030046 UIN Sunan Kalijaga

Standar Kecantikan: Cantik Harus Putih?

Diperbarui: 6 Juni 2024   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

beautynesia.id

Standar kecantikan yang mengaitkan kecantikan dengan warna kulit putih telah lama menjadi topik yang kontroversial dan menimbulkan perdebatan. Hal ini mencerminkan bias dan stereotip yang ada dalam masyarakat terkait definisi kecantikan.

Penting untuk diingat bahwa kecantikan seharusnya tidak terbatas pada warna kulit. Kecantikan sejati berasal dari beragam bentuk, warna, dan ukuran tubuh. Setiap individu memiliki keunikan dan kecantikan yang berbeda-beda

 
Memahami dan merayakan keberagaman dalam kecantikan adalah langkah penting menuju penerimaan diri yang sehat dan menghargai keberagaman dalam masyarakat. Semua orang, tanpa memandang warna kulit, memiliki nilai dan kecantikan yang unik.

Pemahaman masyarakat Indonesia yang masih mengaitkan kecantikan dengan warna kulit putih dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya, sejarah, media, dan sosial. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi pandangan ini antara lain:

biz.kompas.com

1. Pengaruh Sejarah Kolonial

Indonesia memiliki sejarah kolonialisme yang memengaruhi pandangan terhadap kecantikan. Selama masa penjajahan, kulit putih sering dianggap superior dan menjadi standar kecantikan karena dianggap melambangkan kedudukan sosial yang tinggi.


2. Media dan Periklanan

Media, iklan, dan industri kecantikan sering memperkuat citra kecantikan dengan warna kulit putih sebagai standar. Hal ini dapat menciptakan persepsi yang salah bahwa kecantikan hanya terkait dengan warna kulit tertentu.


3. Pengaruh Budaya Populer

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline