Lihat ke Halaman Asli

Artika Puspitasari Salsabila

Mahasiswa 23107030046 UIN Sunan Kalijaga

Yuk Cari Tahu Apa Saja yang Dijual di Pasar Beringharjo !

Diperbarui: 25 Mei 2024   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang bila tidak untuk dikunjungi. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi. 

Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin. Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan sebagai tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, pada tahun 1925, barulah tempat transaksi ekonomi ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama 'Beringharjo' sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX, artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Kini, para wisatawan mulai dari luar kota hingga dari luar negeri memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang menyenangkan. Dalam hari libur, Pasar ini akan sangat ramai dengan para pengunjung yang ingin berbelanja ataupun hanya sekedar berjalan-jalan di sekitar Malioboro. Berkat perkembangan zaman, Pasar ini sekarang menerima pembayaran dengan menggunakan QRIS melalui aplikasi m-banking. 

Saat kamu masuk melewati pintu utama Pasar Beringharjo, kamu akan disuguhi dengan beraneka ragam batik, baju-baju, dan tekstil lainnya yang dapat kamu beli nantinya. Bila kamu ingin membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batik yang ada di Pasar ini memiliki pilihan yang banyak dan lengkap. Mulai batik kain ataupun yang sudah jadi pakaian dengan bahan katun hingga sutra. Batik di Pasar ini pun dijual dengan harga yang beragam, mulai dari harga puluhan ribu sampai hampir sejuta tersedia di pasar ini.  Sangking ramainya Pasar ini, kamu mungkin akan kesulitan dalam berjalan karena harus berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya. 

Dokumen pribadi

Kamu capek naik tangga? Tenang saja! Pasar ini memiliki eskalator untuk naik ke lantai 2 atapun ke lantai 3. Di samping kanan eskalator terdapat toko tas yang juga dapat kamu kunjungi. Di lantai 2 Pasar ini, kamu akan disuguhi juga dengan beraneka ragam batik, baju-baju, pernak-pernik, kacamata, tas, dan sendal-sendal yang dapat kamu beli. Hal yang akan kamu sadari saat berada di lantai 2 adalah tidak seramai ketika kamu berada di lantai 1. Ketika kamu ingin membeli kacamata, kamu pasti akan bingung karena pilihan yang diberikan sangatlah beragam. 

Dokumen pribadi

Dokumen pribadi

Naik ke lantai 3, kamu akan menjumpai foodcourt dengan pilihan makanan yang beragam. Mulai dari Chinese food, mie Jakarta, gado-gado, nasi kebuli, pempek, siomay, soto kudus "bu Asti", ayam goreng, soto Lamongan, ayam kremes, coto Makasar, soto ayam kampung, soto ayam kemangi, berbagai macam pilihan minuman, dan masih banyak lagi jenis pilihan makanan lainnya yang dapat kamu coba. 

Dokumen pribadi

Disamping foodcourt juga terdapat toilet umum yang dapat digunakan pengunjung Pasar dengan hanya perlu membayar 2 ribu saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline