Nama : Artika Rizkafani Indriana Salsabila
Fakultas : Keperawatan
Prodi : S1 Keperawatan
Garuda 08 Ksatria 04
Isu : Penyebaran Guru Honorer ke Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)
Kontra
KURANGNYA RASA NASIONALISME
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan seseorang, setiap orang berhak mendapatkan meskipun berkembang di setiap waktu atau zamannya. Pentingnya pendidikan untuk masyarakat Indonesia pada khususnya, tak lepas dari proses generasi baru yang ditunggu memiliki kecerdasan lebih dalam membangun bangsa salah satunya. Penyebab dari kurangnya sumber daya manusia berkualitas adalah pendidikan yang belum merata, untuk Indonesia. Pendidikan hanya difokuskan di Pulau Jawa, meskipun semua daerah Indonesia sudah memiliki sekolah namun dirasa belum berjalan secara maksimal seperti yang ada di Pulau Jawa.
Mulai dari segi sarana prasarana hingga tenaga pengajarnya, tak sedikit tenaga pengajar di luar pulau Jawa harus menempuh jarak puluhan hingga ratusan kilometer untuk bisa mengajar di sekolah. Tak heran mengapa tenaga pengajar dari luar Pulau Jawa banyak yang memilih merantau dan menimba ilmu di kota-kota Pulau Jawa. Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga tak lepas dari masyarakat itu sendiri, seperti ketika jiwa nasionalisme mereka tidak ada. Bahkan masih banyak tenaga pengajar yang acuh dengan para pelajar yang berada di wilayah 3T. Karena tak menyadari betapa pentingnya pendidikan Pancasila bagi generasi baru.
Jiwa nasionalisme juga gagal dipupuk di level pendidikan tertinggi di Indonesia, jika tak memahami dengan benar pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi para pelajar. Terlepas dari karakter masyarakat, di mana orang memiliki kemampuan dalam bersekolah dan tidak. Ada yang berjuang untuk bisa sekolah dengan bekerja, namun ada pula yang hanya menikmati sekolah. Melalui pendidikan, seseorang tak hanya dibekali ilmu pengetahuan umum tetapi juga nilai-nilai serta etika yang memiliki peran tak kalah penting. Mengingat dampak pendidikan ke dunia ekonomi tak hanya menjadi modal besar, tetapi juga menjadi kekuatan. Sumber daya manusia yang berkualitas mampu mengarahkan kehidupan bangsa menjadi lebih baik.
Berdasarkan data Kemendikbudristek, jumlah guru 2022–2023 di Indonesia mencapai 3,34 juta orang. Namun, 1,5 juta guru (sekitar 44,9 persen) bertempat di Pulau Jawa. Selain itu, data Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengungkap bahwa dari 3,34 juta guru, 52,2 persen masih berstatus honorer.