Lihat ke Halaman Asli

Islam dan Globalisasi

Diperbarui: 12 November 2018   18:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak orang menduga bahwa globalisasi merupakan fenomena kekinian. Globalisasi tidak pernah terjadi di masa lampau. Globalisasi dianggap sebagai bagian dari peradaban modern yang didominasi peradaban Barat. Istilah  "globalisasi' sendiri baru ditemukan sejak 1980-an. Globalisasi merupakan fenomena di mana masyarakat dunia terhubung satu sama lain. Globalisasi dicirikan dengan kemajuan teknologi komunikasi dan perdagangan.

Namun asumsi di atas tidak sepenuhnya tempat. Globalisasi telah terjadi di masa lalu. Globalisasi yang kita kenal kini merupakan produk peradaban Barat. Sedangkan masing-masing peradaban di dunia pernah mengalami globalisasi di masa keemasannya sendiri. Peradaban Yunani,  China, India, dan Islam  pernah menciptakan cara pendangnya sendiri mengenai globalisasi.

Peradaban Islam telah menciptakan globalisasinya sendiri. Globalisasi Islam dicirikan dengan hubungan perdagangan antar benua. Sejarah Islam merupakan sejarah globalisasi. Bagaimana Islam menyebarkan globalisasi di seluruh dunia setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Globalisasi versis Islam dimulai sejak upaya pembebasan negeri-negeri di sekitar Timur Tengah. Pasukan Islam membebaskan Yerusalem, Syams, dan Persia. Ekspansi pasukan Islam menyebar hingga ke Asia Tengah, Afrika, dan Eropa. Hubungan antar benua dilindungi oleh tentara-tentara Muslim. Antar negara-negara muslim memiliki hubungan di berbagai bidang seperti keilmuan, militer, politik, dan perdagangan.

Globalisasi versi Islam telah terjalin selama ratusan abad.  Globalisasi versi Islam menghubungkan antara negeri-negeri Islam di Eropa, Afrika, India, sampai kepulauan Nusantara. Globalisasi yang terjadi di negeri-negeri Islam pada waktu membentuk Dunia Islam yang masihh terbentuk hingga hari ini. Dunia Islam membentang dari Afrika Utara sampai Papua. Dunia Islam merupakan kumpulan negeri-negeri Islam Dunia Islam lebih luas dari dunia Arab.

Globalisasi versi Islam menyatukan negeri-negeri Islam atas dasar agama dan peradaban. Bepergian di negeri-negeri Islam tidak membutuhkan passport atau dokumen lainnya. Islam menjadi peradaban kompleks dan disegani dunia. Peradaban Islam mewarisi peradaban Yunani kuno, Khaldea, Suryani, dan lain sebagainya. Peradaban Islam menyerap ilmu pengetahuan dari peradaban kuno tersebut tanpa harus terlarut dalam peradaban-peradaban tersebut. Peradaban Islam merupakan pewaris peradaban dunia. Islam telah berkembang melampaui batas-batas etnis, suku, dan ras. Islam mempunyai paradigmanya sendiri tentangan peradaban dan hubungan antar peradaban.

Luasnya peradaban Islam menyebabkan munculnya geopolitiknya sendiri. Geopolitik Islam berpusat kepada kekhalifahan Islam. Kekhalifahan Islam di Baghdad dan Istanbul merupakan lambang persatuan dunia Islam. Walaupun banyak muncul kerajaan-kerajaan Islam, namun khalifah menjadi simbol persatuan dunia Islam.  

Islam mempunyai paradigma sendiri mengenai hubungan internasional. Islam mempunyai kerangka nilai sendiri tentang bagaimana bangsa-bangsa Muslim dan non-muslim berinteraksi. Alquran juga memberikan rambu-rambu kepaa bangsa-bangsa Muslim mengenai berinteraksi baik sesama muslim maupun non-muslim. Berbagai macam kejadian mengakibatkan munculnya paradigma ini. Perang Salib yang berlangsung puluhan tahun dan serangan tentara Mongol telah memporak-porandakan peradaban Islam. Dan

Kolonialisme Barat kemudian menghentikan globalisasi di dunia Islam. Seiring dengan merosotnya dunia Islam, pihak imperialis Barat mulai menguasai negeri-negeri Islam satu persatu. Pihak kolonial mencoba menghentikan Islamisasi dan menyebarkan agama Kristen kepada masyarakat Islam dijajahnya. Namun upaya ini tidak berhasil. Islam tetap menjadi identitas politik dan budaya lokal.

Selama 800 tahun peradaban Islam merajai dunia, banyak hal yang telah ditinggalkan. Banyak penemuan yang dihasilkan peradaban Islam. Ilmuwan Islam menemuka astrolabe, kertas, peta, dan berbagai hasil karya intelektual lainnya. Islam mewariskan dan mentransmisikan warisan peradaban Yunani kepada peradaban Barat. Peradaban Islam menghasilkan banyak sekali karya ilmiah yang berkualitas kepada dunia.

Namun kemudian peradaban Islam mengalami kemunduraan secara perlahan. Dan ini merupakan hukum sejarah. Islam pernah merangkak naik mengalami masa kejayaan dan keemasan hingga akhir meredup dan kini meninggalkan kenangan masa lalu.

Globalisasi yang pernah diciptakan Islam kini hanya menjadi inspirasi untuk masa datang. Peradaban Islam sangat kaya dengan teori-teori tentang  globalisasi. Teori-teori dapat digunakan di masa kini dan masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline