Naik KRL Tokyu 8510F ke Jalur Single Track Stasiun Citayam - Stasiun Nambo

Di suatu hari naik KRL Tokyu 8510F dari Stasiun Tanjung Barat dengan tujuan Stasiun Nambo. Karena KRL yang melayani Stasiun Nambo masih jarang akhirnya naik lagi KRL Tokyu 8510F sampe Stasiun Universitas Indonesia dengan tujuan Stasiun Jakarta Kota. KRL Tokyu 8510F merupakan KRL Tokyu 8500 yang dibuat di Tokyu Car Corporation di Jepang pada tahun 1975. Selamat di Jepang KRL Tokyu 8510F berdinas di jalur Denentoshi Line & jalur Tokyu Toyoko Line. KRL ini memakai traksi Field Chopper Control. Lalu akhirnya tahun 2007 KRL Tokyu 8510F bersama KRL Tokyu 8500 lainnya dibawa ke Indonesia melalui pelabuhan Tanjung Priok & mulai dinas di Jakarta 01 Maret 2008. Dahulu KRL Tokyu 8510F dinas sebagai KRL Pakuan Ekspres Bogor & KRL Ekonomi AC tapi akhirnya hanya jadi KRL Commuter Line biasa.

Hieronimus Arthur Daniswara Suasana siang di Stasiun Nambo ada KRL Tokyu 8510F sedang nunggu pemberangkatan kembali ke Stasiun Jakarta Kota.

Hieronimus Arthur Daniswara Siang KRL Tokyu 8510F meninggalkan Stasiun Universitas Indonesia dengan bendera merah putih.

Ciri khas KRL Tokyu 8500 ini bodynya Stainless Steel, bagian dalamnya memakai AC dan kipas yang hidup secara bersamaan dimana kipas membantu kinerja AC karena sebelum tahun 1980 masih banyak KRL di Jepang yang belum menggunakan AC. Waktu saat naik KRL Tokyu 8500 ini biarpun umurnya udah tua hampir pensiun tapi KRL ini masih bisa berdinas dengan baik & ACnya masih dingin.

Hieronimus Arthur Daniswara Pagi hari di Dipo KRL Depok KRL Tokyu 8510F saat ini udah tidak beroperasi.

Sangat disayangkan KRL Tokyu 8510F saat ini udah tidak berdinas dikabarkan pensiun dan berdiam di Dipo KRL Depok sambil dipretelin karena kerusakan komponen kelistrikan dan menjadi pendonor bagi KRL Tokyu 8500 lain nya yang masih berdinas.

Sekedar info jalur Stasiun Citayam - Stasiun Nambo masih Single Track maka keberangkatan per jadwal masih 90 menit. Sebenarnya pernah ada wacana dibikin Double Track sampe Stasiun Cikarang atau Stasiun Parung Panjang karena keterbatasan lahan dan krisis moneter jadinya program tersebut masih jadi angan-angan tapi semoga saja segera terwujud dalam waktu dekat ini.