Lihat ke Halaman Asli

Arthasya

Mahasiswa

Personil Tim KKM Desa Pandasari Lor Dusun Tegir

Diperbarui: 18 Januari 2025   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Tim KKM Dusun Tegir

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat seperti Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), sinergi dan kekompakan antar anggota tim merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan bersama. Tim KKM Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, adalah salah satu tim yang terdiri dari mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dari berbagai jurusan dan latar belakang. Tim ini menamakan dirinya Arthasya Pandansari, sebuah nama yang memiliki makna mendalam.

Nama Arthasya berasal dari gabungan kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu "artha" yang berarti makna, manfaat, atau tujuan, dan "asya" yang berarti milik atau bagian dari. Secara keseluruhan, Arthasya Pandansari dapat diartikan sebagai "Makna dan Manfaat di Desa Pandansari." Nama ini menggambarkan visi tim untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus mencari makna dari pengalaman pengabdian di desa.

Foto Tim KKM Dusun Tegir Desa Pandasari Lor

Dipimpin oleh Reydis Achmada, atau yang akrab dipanggil Rey, tim ini memiliki seorang ketua yang energik dan penuh tanggung jawab. Rey, mahasiswa asal Kota Malang, dikenal dengan rambutnya yang berwarna mencolok dan kepribadiannya yang mudah berbaur dengan siapa saja. Sebagai seorang ketua, Rey selalu memastikan koordinasi tim berjalan lancar dan setiap program terlaksana dengan baik.
Mendampingi Rey sebagai sekretaris adalah Maulidina Putri Zahwa Syaharani, atau Zahwa. Mahasiswi asal Tegal ini dikenal dengan ciri khasnya yang selalu mengenakan masker dan matanya yang sipit. Zahwa adalah sosok yang tenang dan teliti, sehingga tugas-tugas administratif tim berada dalam kendali yang baik di tangannya.

Posisi bendahara dipegang oleh Aisyina Sailan Ilal Izza Mursyid, atau Selan, mahasiswi asal Banyuwangi. Selan dikenal dengan kacamata yang selalu melekat padanya dan kemampuannya yang luar biasa dalam mengelola keuangan tim. Dengan gaya kerjanya yang rapi dan terorganisasi, Selan memastikan pengelolaan anggaran tim berjalan dengan transparan dan efisien.

Bidang keagamaan dikelola oleh dua anggota yang memiliki semangat tinggi dalam menyebarkan nilai-nilai spiritual, yaitu Pitra Pangestu dan Muhammad Mustaqim. Pitra, mahasiswa asal Ponorogo, memiliki ciri khas matanya yang tajam dan hobinya yang suka jogging di pagi hari. Ia bertugas menjalankan program pengajian, bimbingan keislaman, dan pembinaan anak-anak di desa. Sementara itu, Mustaqim, yang akrab disapa Taqim, adalah mahasiswa asal Malang dengan wajah kritis dan postur tubuh yang kurus. Taqim dikenal memiliki pemikiran strategis yang membantu tim menjalankan program-program keagamaan dengan lebih terstruktur.

Bidang humas dipegang oleh dua mahasiswa yang memiliki kepribadian ramah dan inisiatif tinggi, yaitu Putri Nurdiana dan Mochamad Ali Chazmi Dzulfiqar. Putri, perempuan asal Madura, adalah anggota perempuan tertinggi di kelompok ini. Dengan latar belakang jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Putri sering membantu tim berkomunikasi dengan masyarakat setempat, meskipun ia masih belajar memahami bahasa Jawa. Ali, mahasiswa asal Sidoarjo, dikenal dengan gaya khasnya yang "skena" dan kreativitasnya dalam menyusun strategi komunikasi.

Bidang akomodasi dipegang oleh Muhammad Ali Zauhar dan Muhtadi Putra Denuarta. Zauhar, mahasiswa asal Pujon, adalah sosok humoris yang selalu mencairkan suasana tim. Hobi berpetualang membuatnya akrab dengan masyarakat desa, terutama saat mengatur logistik dan kebutuhan tempat tinggal. Denu, mahasiswa asal Madiun, dikenal dengan ciri khas kacamata dan tubuhnya yang tinggi. Bersama Zauhar, Denu memastikan seluruh kebutuhan tim terkait akomodasi selalu terpenuhi.

Siti Nur Maghfiroh, atau Firoh, mahasiswa asal Tuban, bertanggung jawab di bidang konsumsi. Firoh memiliki kepribadian ceria dan dikenal sebagai sosok yang selalu membuat suasana tim menjadi penuh tawa. Dalam menjalankan tugasnya, ia sering bekerja sama dengan Selan dan Putri untuk memastikan kebutuhan konsumsi tim selalu terjaga.

Bidang publikasi dan dokumentasi dikelola oleh Ahmad Mizanul Iman dan Natasya Aprilia Putri Muryanto. Mizan, mahasiswa asal Wagir, sering dijuluki "chindo bangun tidur" karena wajah khasnya yang unik. Ia bertugas mendokumentasikan setiap kegiatan tim dengan rapi dan menarik. Natasya, mahasiswa asal Sidoarjo, dikenal sebagai sosok pendiam yang selalu sigap dan tepat waktu dalam melaksanakan tugasnya.

Sebagai Arthasya Pandansari, tim ini tidak hanya berfokus pada pelaksanaan program-program pengabdian, tetapi juga menjadikan momen-momen kebersamaan sebagai pelajaran berharga. Setiap anggota membawa keunikannya masing-masing yang memperkaya dinamika kelompok. Dengan visi untuk memberikan manfaat dan menemukan makna dari pengalaman pengabdian, tim ini berharap dapat berkontribusi nyata bagi masyarakat Desa Pandansari Lor.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan dan pembaruan terbaru dari tim Arthasya Pandansari, kamu bisa mengikuti kami di akun Instagram @kkm_pandansarilor kkm_pandansarilor Instagram dan TikTok @arthasya_pandansa arthasya_pandansa TikTok. Lesgo kepoin dan saksikan perjalanan kami!

Ditulis oleh :
Reydis Achmada
Tanggal :
22 desember 2024

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline