Memiliki kecerdasan finansial tentu menjadi harapan semua orang, apalagi di jaman sekarang yang notabene segala sesuatu harus pakai uang, kelihaian kita dalam mengatur keuangan itu merupakan sesuatu yang penting. Cerdas finansial pada anak-anak, mengapa tidak?
Sebagai orangtua ternyata penting juga mengajarkan anak cerdas finansial sejak dini. Secara fakta tidak sedikit orang mengalami kesulitan finansial karena adanya kesalahan dalam pengaturan finansialnya. Bahkan banyak juga orang yang ingin terlihat "Kaya atau Look Rich" namun keuangannya tidak sehat. Karena itu, yuk kita stimulasi si kecil agar mereka memiliki kecerdasan finansial agar kelak saat mereka dewasa kehidupan mereka akan sukses.
Ibu Isti Khairani, ST, CFP, QFE, QWP, Financial Trainer for Women and Kids, di dalam "kuliah whatsapp/ kulwhap" yang saya ikuti menyebutkan bahwa "pendidikan finansial dan ramah lingkungan berkaitan dengan parenting".
Hal pertama yang harus dimiliki oleh orangtua ketika menginginkan anaknya memiliki kecerdasan finansial adalah adanya kekompakan tim "a home team" antara ayah, bunda, dan anak-anak. Ayah dan Bunda harus siap sebagai role model untuk anak-anaknya sehingga mereka memiliki kecerdas finansial.
Ada pertanyaan dari salah satu peserta kulwhap kepada ibu Isti: "bagaimana langkah untuk mengajari anak cerdas finansial sejak dini? Apakah umur 2 tahun sudah bisa dituntun untuk menabung?" Ibu Isti kemudian menjelaskan bahwa mulai umur 2 tahun anak sudah bisa dididik cerdas finansial, namun makna cerdas financial itu lebih luas...lebih dari sekedar menabung.
Dalam mengajarkan anak cerdas financial, tahap paling dasar adalah memberi "pemahaman kepada anak tentang bersyukur" atas rejeki yang diberikan sang Maha Pencipta, mengenal kasih sayang Pencipta yang memberikan rezeki sangat banyak kepada kita sekeluarga, baik berupa harta maupun nikmat lainnya.
Mulai umur 3 tahun, kita sudah bisa mulai mengenalkan kepada anak bahwa untuk membeli sesuatu memerlukan uang, dan untuk mendapatkan uang harus dengan cara yang baik, bukan dengan mencuri, korupsi, dan sebagainya. Dan yang paling penting dalam mendidik anak bahwa "untuk mendapatkan sesuatu tidak bisa instan" (WAIT before you Can BUY Something you Want), dan membedakan KEINGINAN dan KEBUTUHAN.
Anak bisa mulai dilatih untuk menabung untuk mendapatkan keinginannya, untuk tahap awal bisa dengan celengan dulu.
"Dalam melatih anak cerdas financial, kita dapat menggunakan cara-cara yang disukai anak, bisa melalui dongeng/cerita tentang kisah anak cerdas financial, lagu, fieldtrip, mengenal aneka profesi (termasuk profesi di lingkungan dari kita, misal: tukang sol sepatu, ibu tukang kue keliling yang bekerja keras untuk mendapatkan uang), perbanyak dialog dan komunikasi produktif dengan anak, dan aneka games" demikianlah pemaparan ibu Isti.
Alhamdulillah, setelah mengikuti "kulwhap" tentang mendidik anak cerdas finansial ini pikiran saya makin terbuka. Sebagai ibu #mombassadorsgmeksplor semoga saya bisa membersamai dan mengarahkan si kecil agar memiliki kecerdasan finansial yang optimal. Salah satu usaha saya untuk menuju ke sana tentunya dengan banyak memberi stimulasi pada si kecil, mengenalkan konsep uang dengan pemanfaatannya serta tentunya dengan memberi dukungan nutrisi gizi seimbang agar si kecil tumbuh tinggi dan kuat, cerdas, mandiri, supel dan percaya diri sebagai ciri #generasimaju #sgmeksplor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H