Lihat ke Halaman Asli

A Story of Yonosuke: Cerita Tentang Orang yang Biasa

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster Film A Story of Yonosuke

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Poster Film A Story of Yonosuke (www.amazon.com)"][/caption] Untuk mengisi liburan semester, seperti biasanya, saya sudah siap dengan kumpulan film hasil ngopi (duh -..-) dari warnet. Mungkin film Jepang cukup jarang dinikmati oleh penonton tanah air, namun karena itulah saya merasa cukup eksklusif menontonnya. Dari beberapa film Jepang yang sudah saya lahap, keindahan sinematografi ditambah dengan jalan cerita yang romantis dan manusiawi berhasil memaksa saya untuk duduk berjam-jam menonton secara marathon. Kali ini saya ingin cerita tentang A Story of Yonosuke. Film yang dirilis tahun 2013 itu sudah menarik perhatian  sejak awal film dimulai karena nuansa 80-annya yang sangat nyata. Yokomichi Yonosuke adalah anak muda naif 18 tahun yang datang ke Tokyo untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Sosoknya yang biasa saja, setelah bertahun-tahun, kemudian teringat oleh teman-temannya semasa kuliah. Mulai dari sepasang suami istri, Kuromachi dan Yui Atsuku, yang kembali teringat tentang Yonosuke setelah Yui mengunjungi kembali universitasya. Meski sempat lupa tentang nama bahkan kehadirannya, Kuromachi mengenang lagi bahwa karena Yonosuke lah ia bisa berkenalan dengan Yui hingga akhirnya menikah. Ketiganya dulu juga sempat bergabung dalam klub samba kampus. Ingatan tentang Yonosuke juga hadir dalam benak Kato yang juga sempat melupakan nama 'Yonosuke'. Perkenalan keduanya dimulai karena Yonosuke yang salah mengenali Kato dengan orang lain. Masih dengan rasa heran, Kato akhirnya mau saja ketika diajak berteman oleh Yonosuke. Kato yang baru mengenal Yonosuke kemudian mengajaknya untuk ikut double date. Di scene double date ini saya makin tersenyum karena rambut dan poni era 80-an milik teman kencan Kato. Dari double date itulah Yonosuke bertemu dengan Shoko Yosano, gadis kaya polos dan ceria yang tergila-gila padanya. Seiiring berjalannya film, Kato yang kesal dengan Yonosuke akhirnya membuka identitasnya. Di bagian ini terlihat betapa menyebalkannya Yonosuke. Kali ini kenangan tentang Yonosuke adalah milik Chiharu, penyiar radio yang dulu sempat ditaksir Yonosuke. Awal petemuan keduanya terjadi di sebuah kafe, Chiharu kemudian meminta Yonosuke untuk berpura-pura mejadi adiknya ketika akan menolak lamaran seorang lelaki. Chiharu yang mendapatkan telepon dari laki-laki 19 tahun teringat kembali tentang dia, dan sebuah berita tragis yang harus dibacakannya membuat nyata kembali sosok Yonosuke. Bagaimana dengan Shoko Yosano? Yonosuke memiliki tempat spesial di hatinya sebagai cinta pertama. Shoko yang dulunya polos dan terlihat dependen kini berubah menjadi wanita tangguh yang bekerja di Afrika. Surat dari ibu Yonosuke beserta beberapa gambar hasil jepretan kamera Yonosuke membawa memorinya kembali. Yonosuke, pemuda ceria biasa yang pernah menjadi bagian hidup orang lain, akhirnya terlupakan dengan derajat yang berbeda-beda. Di kehidupan seseorang, kehadiran kita dapat begitu berarti, namun di kehidupan orang yang lain kita bahkan hanya seperti lalat yang lewat saja. Yonosuke, orang biasa yang sering hanya dianggap lalat meskipun ia telah menempatkan orang lain di tempat yang lebih tinggi di dalam hatinya. Setelah menonton film, seperti biasa saya mulai mencari tahu tentang aktor dan aktrisnya. Kengo Kora dapat memainkan Yonosuke dengan baik. Sosok pemuda naif baik hati dan tidak dapat diandalkan berhasi memancing saya untuk terus ingin mengumpat setiap melihat wajah dan senyumnya yang menyebalkan. Terbukti Kengo Kora berhasil menyabet penghargaan sebagai pendatang baru terbaik di Japan Academy Award. Yuriko Yoshitaka yang memerankan Shoka juga cukup baik membawakan gadis ini. Ke-unyu-an keduanya saat bersma membuat saya hanya bisa senyum-senyum saja. Selain itu suasana 80-an yang tidak pernah saya alami berhasil saya nikmati di film ini. Secara umum, akan saya beri nilai 7,5 ^_^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline