Lihat ke Halaman Asli

Stigma terhadap Kesehatan Mental

Diperbarui: 25 Juli 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan Mental merupakan hal yang krusial dalam kehidupan kita. Apa itu Kesehatan Mental? Ahli Kesehatan Meriam Webster memberi pengertian bahwa Kesehatan mental adalah keadaan emosional dan psikologis yang baik. Bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia yang bertambah setiap tahunnya. 

Menurut data WHO (World Health Organization) Angka bunuh diri sudah hampir sejumlah 800 ribu jiwa setiap tahun, angka yang tidak tercatat secara resmi belum termasuk.

Seseorang yang mempunyai gangguan mental sering sekali diremehkan, selalu dibilang hal itu terjadi karena kurang ibadah dan mencari perhatian. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa mereka yang sedang menghadapi depresi sungkan untuk bercerita tentang apa yang sedang mereka alami; pembicaraan tersebut bahkan sering sekali terucap dari keluarga kita sendiri, disaat kita sudah terbuka untuk bercerita dan berharap bahwa mereka akan mendengar atau mengerti, namun kenyataannya tetap saja disepelekan dan disalahkan, padahal mereka hanya butuh didengar dan didukung dengan penuh kasih sayang.

Faktor kurang beriman bukan menjadi inti masalah mengapa gangguan mental bisa terjadi. Kejadian Traumatik seperti pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan seseorang yang kita sayangi, dan faktor stress saat bekerja atau kuliah merupakan beberapa penyebab umum mengapa mental kita bisa terganggu. 

Tidak semudah itu untuk melupakan peristiwa yang menyakitkan dan meninggalkan luka. Kita tidak boleh menghakimi mental seseorang karena kita tidak tahu apa yang sudah mereka lalui dan rasakan, banyak di antara mereka yang melalui semua kejadian buruk itu sendiri. Oleh karena itu kita harus memeriksa keadaan satu sama lain, baik itu teman atau pun keluarga.

Manusia yang mempunyai pikiran untuk bunuh diri merupakan penyakit yang harus diobati. Masyarakat suka berpikir dan bertanya, mengapa semua hal harus diselesaikan dengan bunuh diri? Memang benar semua tidak harus diakhiri dengan cara mengakhiri hidup, tetapi orang yang memutuskan untuk bunuh diri sedang di dalam situasi yang tidak baik dan jelas dalam mengambil keputusan yang matang. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia, terutama generasi tua, masih sangat minim terhadap kesadaran dan pemahaman mengenai Kesehatan mental. Lalu apa yang harus kita lakukan?

Kesehatan Mental atau biasa disebut Mental Health pasti sudah tidak asing di kuping kalian. Terutama di Generasi sekarang, sudah banyak sekali platform di media sosial yang membantu untuk menormalisasikan masalah tersebut.

Hal tersebut terjadi karena pada zaman sekarang sudah memiliki lebih banyak paparan dan pengetahuan di bidang Kesehatan mental, membuat kita mampu untuk mengidentifikasi masalah dan mencari bantuan sehingga bisa lebih menyadari perasaan dan cara menghadapinya dengan benar. Sangat berbeda dibandingkan dengan generasi tua yang sering sekali mengabaikan dan membuat topik Kesehatan mental sebagai hal yang tabu.

Perkembangan teknologi juga menjadi salah satu peran penting bagi masyarakat untuk membangun mental health awareness. Sudah ada banyak aplikasi Kesehatan Indonesia seperti Riliv (Aplikasi Kesehatan Mental Pertama Di Indonesia) dan Halodoc (Aplikasi Dokter) untuk konsultasi via online dengan harga yang masih terjangkau. 

Media sosial atau Internet juga melakukan diskusi secara terbuka mengenai isu Kesehatan mental. Individu dapat berbagi pengalaman mereka dan berkomunikasi dengan individu lainnya, hal tersebut mempengaruhi manusia untuk saling peduli dan membuat rasa kebersamaan serta empati terhadap satu sama lain. 

Berbagai macam iklan juga dipromosikan di Instagram dan Tik Tok yang bermanfaat untuk mengingatkan bahwa Anda tidak sendiri, bahwa masih banyak di luar sana yang mengalami apa yang kau sedang alami. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline