Lihat ke Halaman Asli

Akhirnya Jokowi Curhat

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13842685141559159731

[caption id="attachment_291852" align="aligncenter" width="591" caption="karikatur Jokowi dan topeng monyet - www.liputanbisnis.com"][/caption] Ah ternyata para pemimpin di negeri ini kurang lebih saja sifatnya, atau bahasa kerennya 11 - 12.  Dahulu sering kali kita membaca berita baik di media online maupun surat kabar yang memberitakan bahwa bapak presiden suka sekali curhat. Jika beliau berbicara mengenai dirinya sendiri, maka media beramai-ramai akan memberitakan bahwa bapak SBY sedang curhat. Dan akhirnya hingga kini gelar SBY sebagai presiden yang gemar curhat sudah melekat di diri beliau. Tetapi ternyata kegemaran SBY bercurhat ria ini sudah menular kepada jajaran pejabat tinggi negara lainnya, yang selevel lebih rendah dari Presiden yaitu Gubernur. Dan tidak main-main yang curhat kali ini adalah Gubernuer DKI Jakarta yang juga banyak diidolakan akan menjadi  calon presiden paling potensial yang diidam-idamkan akan menggantikan posisi SBY sebagai presiden selanjutnya. Seperti diketahui beberapa waktu lalu ketika terjadi demo besar-besaran dari para buruh yang menuntut kenaikan UMP, beberapa dari demonstran menyindir Jokowi sebagai Gubernur monyet, karena Jokowi dianggap lebih mementingkan monyet dari pada memikirkan nasib para buruh. Setelah beberapa waktu berlalu, sindiran para demonstran itu ternyata membuat Jokowi gerah juga. Pada sebuah acara yang dihadiri oleh Menkumham Amir Syamsuddin dan di hadapan seluruh kepala kelurahan dan kecamatan dari 5 kota dan 1 kabupaten di Jakarta Jokowi pun akhirnya curhat juga melontarkan unek-uneknya yang beberapa hari ini dipendamnya mengenai sindiran para demonstran tersebut. "Jokowi sekarang gubernur monyet, nggak apa-apa. Ini konsekuensi dari kebijakan, yang demo ya nggak apa-apalah," ujar Jokowi dalam acara pemberian penghargaan yang digelar di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013). (Berita) Cara-cara Jokowi curhat ini mirip-mirip dengan yang dilakukan oleh Bapak Presiden SBY. Tetapi selama ini mungkin karena bapak SBY sebagai presiden banyak media yang membesar-besarkan curhatan SBY tersebut. Dan mungkin entah karena lupa atau bagaimana curahan hati Jokowi di hadapan Bapak Menteri yang berasal dari Partai Demokrat dan para lurah ini tidak dikategorikan sebagai curhatan oleh media di Indonesia. TVOne yang selama ini dianggap paling oposan terhadap Jokowipun kelihatannya luput menangkap curahan hati Jokowi ini sebagai curhat yang terselubung. Seperti pepatah semakin tinggi pohon semakin keras angin yang menerpanya, demikianpun dengan Jokowi. Moga-moga saja Jokowi tetap kuat dalam menghadapi segala permasalahan dalam memimpin provinsi DKI Jakarta. Dan semoga kegemaran curhat dari Pak SBY tidak menular terhadap Jokowi, kalau terus-terusan suka curhat nanti malah kurang elok dan kasihan rakyat. Takutnya rakyat nanti beranggapan masih jadi gubernur saja suka curhat apalagi nanti kalau sudah menjadi presiden? Yang tabah ya pak Jokowi.... Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline