Lihat ke Halaman Asli

Sejarah

Diperbarui: 19 April 2017   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku adalah sejarah menjadi kerinduan bagi jiwa jiwa yang menanti.  Jiwa jiwa yang menempatkan aku pada tempat paling tinggi sesudah nasi.

Aku adalah sejarah sahabat para sufi dan guru tauladan bumi.
 Heran…! Kau bungkus tubuh sejarah ku sebagai komuditas seni, lalu dia dicampakan sebagai air seni.

Aku yang merindu masa lalu sebagai sebuah lukisan sejarah,
 tak perduli hitam atau putih, namun sangat utuh.

Bagi Ku sejarah itu mengalir dari hulu hulu sungai yang jernih.
 Lalu kenapa dia terdampar di meja meja redaksi, di ruang ruang diskusi hingga menjadi Air Liur Basi para pemimpi.


 Bibir Musi,18417




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline