Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Kail Kematian

Diperbarui: 3 Juli 2015   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Menuang kasih sayang, ulur-ulur derma
Itu nyanyian sunyi di gendang telinga!
Bakhil-kikir-lokek, bertutur kasar nan gabas
Lagu ini, ramai didendangkan!

Kuharfiahkan saja, dunia kian senja
Karena kita berlipat pandai melukai sesama
Hingga orang tercekik-cekik
Dan dicakarkan pulalah hasut-fitnah-gunjing di sukma orang
Sesampai cucu Adam selainnya mengerang
Itulah rupa manusia, berbatin rimba

Sungguh! Aku-engkau penghimpun kail kematian itu
Sejak aksara bengis nan zolim, bersenyawa
Dan reduplah kilau kehidupan manusia!
Musabab kita mahir pamer benci

Akh....
Benci kita tak terjeda, enggan mengaso
Malahpun diternak-ternak
Inilah rupaku, rupamu
Kita kelewat enggan merupainya!

------

Kini atau kelak
Sedulah! Terisaklah!
Oleh sesal tak berampun!

 

ilustrasi: thedailywestern.com

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline