Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Ketika Pengajar di FKM Unhas Belajar Realitas Masyarakat

Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof.Dr.Andi Ummu Salmah, S.KM: "Mengenal Hakikat Stunting dan Adaptasi Kebiasaan Baru"/dokpri

Galibnya ilmu pengetahuan dimestikan diuji secara science, demi potensi mengorbitkan teori-teori kecil, menengah dan patent theories. Maka, puluhan akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas 'Sultan' Hasanuddin (FKM Unhas), menjajal zona sasaran kunci stunting dan penguatan posyandu di Wilayah Timur Indonesia seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan seterusnya. Di Sulawesi Selatan sendiri menyasar 10 (sepuluh) kabupaten/kota yang menjadi area 'pengujian ilmu pengetahuan beserta teori kebenarannya". 

Sebelumnya Kompasianer Makassar ini ucapkan Selamat Ulang Tahun Kompasiana yang ke-13 sekaligus penulis haturkan thank so much atas layanan konten yang untuk sementara dikhususkan pada Kota Bandung, Joglosemar, Makassar, Medan, Palembang dan Surabaya. Penulis berfirasat bahwa Kompasiana akan meluaskan konten ini di wilayah geografis lainnya seperti Papua yang teramat majemuk aktifitas negara, bangsa dan warga di sana itu.

Guna mengoptimalkan konten bagus nan cerdas Kompasiana ini, maka penulis yang cumalah selaku kontibutor berita di seputaran lokal Makassar, itupun dalam scope leap semisal sosial budaya kesehatan dan kebijakan publik. 

Dus,  di Makassar sendiri, kemarin, Senin, 25 Oktober 2021 telah terselenggara sebuah kegiatan untuk kemaslahatan dua wilayah yakni wilayah akademisi dan area masyarakat. Kegiatan itu bertajuk: "Orientasi Peningkatan Kapasitas Kader dan Sumber Daya Manusia Pengelola Posyandu". 

Titah Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, selaku lokomotif kegiatan nasional ini bermitra dengan FKM Unhas adalah sesuatu yang baik dan bermanfaat serta berharap 'berhasil guna'.  

Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr.Irma Haddade, M.Kes sekaligus menitip harapan dalam sebuah sambutan bersahaja: "Kemenkes, Dinas Kesehatan Kota Makassar dan FKM Unhas, sangat diharapkan sanggup melakukan kegiatan yang bermakna kepada masyarakat kota khususnya Adaptasi Kebiasaan Baru guna cegah stunting, menyetop laju sebar Covid-19, health improvement ibu-anak untuk memerangi stunting di belantara masih fluktuatifnya pandemi", tuturnya.

Realitas mayor, pandemi ini membuat kegiatan ini di pertengahan 2019. Dan sempat 'tiarap-mangkrak' hingga barulah di tahun 2021 ini, kegiatan ini di-recall dengan protokol kesehatan super ketat dan dipantau oleh satgas Covid dan pimpinan FKM Unhas sebagai wujud dari antisipasi Covid dan keselamatan kerja. 

Kurang lebih 65 peserta dari elemen masyarakat bahu-membahu untuk hadir di acara ini yang dimulai pagi hari sampai menjelang petang. Selanjutnya, ada prinsip sederhana namun filosofis dari Negara Jepang: "Mengajar adalah Belajar". Tiga suku kata ini sepertinya sedang teridentifikasi pada puluhan dosen pengajar di kampus-kampus termasuk di FKM Unhas. 

Hinggalah, Prof.Dr.Andi Ummu Salmah, S.KM dalam paparannya memantik pelajaran dari masyarakat tentang apa saja yang kader lakukan selaku 'soko guru' dalam melakukan servis pada masyarakat di masa-masa mencemaskan akan pandemi ini. 

Para peserta itu dengan tegas memberikan respon terhadap layanan buka di posyandu dan disaksikan Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nurtina, S.KM. Nara sumber tersebut memberikan analogi lain hubungannya dengan kesehatan masyarakat, ia relaks berkata: "Jika bapak dan ibu bertanya ke perokok, pilih rokok atau kesehatan? Dan perokok itu menjawab; merokok. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline