Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Puisi | Di Sukma yang Terapung

Diperbarui: 23 Juli 2018   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: viajesdelcorazon.net

Tanyaku digerek tanya
Tentang cinta dan rindu-rindu
Sungguhkah engkau mencintaiku?

Jika tiada cinta, manalah kaki-kakiku sekokoh begini
Merupa tumpuan beratnya rindu
Tahankan seluruh ruang rasa

Balasmu itu membilas raguku
Padamu se-sekian jeda waktu
Se-sekian hari, se-sekian malam
Se-sekian lama

Di perjalanan rinduku ini padamu
Kutengok marka dera-siksa-himpit
Di tepi bahu-bahu jalanan
Harusnya engkau tahu itu!

Sempatmu di suatu kala, ajukan tanya:
"Di manakah ujung cinta kita ini?"
Sempitnya jiwaku mendengarnya, karena:
"Kutak mau cinta ini berujung!"

Sempatmu lagi berucap:
"Tak habis kata-kata mengungkap rindu ini"
Kubelah ucapanmu:
"Kata itu telah lama habis, rindu inilah tak pernah habis"

Dan, engkau dalam tunduk
Di disapa gugup
Di sukma yang terapung
Karenaku
----------
Makassar, 23 Juli 2018
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline