Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Puisi | Silsilah Kata Tak Terbeli

Diperbarui: 8 Maret 2017   14:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: bukansekedarkata.blogspot.com

Perahu Mandar di arung samudera
di tujuh penumpang menawar luka
cumalah ombak singgah membeli 

Perahu layar di arung kehidupan
para berlayar siagalah pada hukum laut
pada ragam arus cobaan
jua gelombang persoalan 

Datang se-paketlah manusia lain
menawar dan jualan kata
kepada sang terdera pilu-sedih-luka-sayat-mengerang

Silsilah kata itu tak dipajang di ruang tamu
jua tiada dikenali siapa moyang kata
dan siapa cicitnya

Turunan kata itu dirangkai-rangkai
misal; tabahlah, sabarlah, tahanlah, pasrahkan,
ikhlaskan, rela-rela

Jualan kata dari silsilah kuno itu
langka dibeli orang

Yang umum ialah dilarikan ke rumah kelap-kelip
bersegera ke keramaian ber-aroma lena se-jeda
ataukah gumulan gemerlap malam fana

bukan rumah ibadah
bukan pula rumah kitab suci

mewujudlah tandus
akh....

-----------------------
Makassar,  8 Maret 2017
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline