Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Armand

TERVERIFIKASI

Universitas Sultan Hasanuddin

Puisi | Melukis Takdir di Cintaku

Diperbarui: 27 Januari 2017   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

mestifarah - WordPress.com

Sepohon, kutanam itu
Di rambat daunnya
yang tiada berbisik pada akar
jikalau ia telah tumbuh

Sepohon, kutanam itu
Di rimbun daun yang tiada berbisik pada ranting
jikalau ia telah terjerembab di tanah

Sepohon cinta yang tiada pernah kutanam,
tumbuh sendiri di hatiku
Di rambat bahagiaku
yang tiada pernah berbisik pada sedihku
jikalau suatu nanti akan tiba di akar pilu

Dijalarilah tetumbuhan kata
Jikalau aku sedang melukis takdir di cintaku
Di jatuh cintaku dijemput bunga
Di putus cintaku di gerak tangan pisah melambai

----------------
Makassar, 27 Januari 2017
@m_armand fiksiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline