Dua hari lepas lalu
Sosok separuh umur
Bermain api, berpercik
Dari api kecil hingga dewasa
Kuat dan mengamuklah si api
Sosok itu panik
Dengan penuh cinta
Ia merayu api:
"Sayang... .Aku mencintaimu"
Sosok itu lupa
Dengan kata, api tiada terbujuk
Kecuali pada perangai
Perangai rasa sebenar-benar salah
Yang bersikap batin seperti air
Dengan s'gala rupa khilaf-ikhlas
Dialah yang kuasa
Menundukkan wajah api
--------------------
Makassar, 14 Oktober 2016
@m_armand fiksianer
Puisi ini terilhami dari seseorang
yang sukses membuat marah istrinya
Lalu ia membujuk dengan ucapan-ucapan cinta
Namun ia gagal meredakan kemarahan istrinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H